Nasional

Muslimat NU Kembangkan Pengelolaan Produk Unggulan Perdesaan

Kam, 30 November 2017 | 12:19 WIB

Jakarta, NU Online
Muslimat Nahdlatul Ulama melanjutkan pelatihan atau workshop pengelolaan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) di Semarang, Jawa Tengah pada 25-29 November 2017. 

Sebelumnya, organisasi perempuan terbesar di Indonesia melaksanakan pemberdayaan serupa di Bogor, Jawa Barat dan Biring Ere, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan program advokasi Muslimat NU untuk terus mengembangkan produk unggulan di kawasan perdesaan.

Menurut Ketua II Pimpinan Pusat Muslimat NU, Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj, pemberdayaan keterampilan wirausaha bagi para perempuan di desa tertinggal dengan memanfaatkan potensi lokal mempunyai peran penting dalam mengangkat kesejahteraan ekonomi.

“Kegiatan ini di antaranya untuk mengangkat tingkat kesejahteraan ekonomi para perempuan di desa tertinggal,” ujar Nyai Said Aqil kepada NU Online lewat sambungan telepon, Kamis (30/11).

Kegiatan yang bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini menurut Nyai Said juga untuk memfasilitasi pengembangan produk lokal yang selama ini sudah berjalan agar lebih baik dari sisi kemasan, manajemen, dan pemasaran.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Hj Hanik Rofiqoh mengatakan, workshop ini dilaksanakan dengan sasaran masyarakat yang memiliki minat dan kompetensi Prukades berbasis ikan dan potensi lokal yang ada serta mengembangkan usaha ekonomi bagi 6 kabupaten.

Hanik menjelaskan tujuan dilaksanakannya workshop Prukades ini, pertama, menstimulasi kemauan, kemampuan, serta keterampilan masyarakat untuk menciptakan usaha ekonomi berbasis ikan.

Kedua, menciptakan kelompok usaha bersama yang menerapkan manajemen usaha secara profesional dan berkelanjutan,” ujar Hanik yang juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat PP Muslimat NU.

Ketiga, sambungnya, mendorong pemerintahan desa melalui BUMDes untuk membina kelompok usaha bersama dalam pengembangan inovasi usaha mulai perencanaan, modal, produksi, kemasan, dan pemasaran.

Selain itu, fasilitator workshop Umi Zahrok berusaha mengarahkan. Sebagai fasilitator, lebih pada menjelaskan alur pelatihan yang menempatkan kerangka teoritik 30 persen dan materi keterampilan atau praktik 70 persen sebagaimana tujuan program unggulan kawasan perdesaan yaitu adanya rintisan one product one village.

“Untuk dikemas menjadi produk kawasan perdesaan dan produk unggulan lokal desa,” terang Umi, Anggota Bidang Ekonomi, Koperasi, dan Agribisnis PP Muslimat NU.

Kegiatan workshop ini dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Muslimat NU bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI. Untuk sertifikasi peserta, instruktur dan trainer pada workshop ini diambil dari lembaga yang berkompeten yaitu Balai Besar Pengembangam Latihan Kerja (BBPLK) Semarang.

Kegiatan ini diikuti oleh 61 peserta dari 6 kabupaten daerah tertinggal, Pandeglang-Banten, Musi Rawas-Sumatera Selatan, Bangkalan-Jawa Timur, Sumenep-Jawa Timur, Lombok Timur-NTB, dan Timor Tengah Selatan-NTT. 

Produk unggulan berbasis potensi lokal ini memanfaatkan bahan baku ikan bandeng. Dari ikan bandeng tersebut, Muslimat NU dan peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengelolanya menjadi otak-otak bandeng, bandeng presto, nugget ikan, dan bandeng presto tanpa duri serta didesain kemasanya agar menarik sehingga memiki daya jual. 

Pada acara pembukaan, hadir Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM ), Ditjen PDT- Kemendesa, Priyono yang mmberikan sambutan dan membuka acara secara resmi. Juga hadir Sekretaris VIII PP Muslinat NU, Fauziah M. Asiim sambutan dan menyerahkan cinderamata kepada Direktur PSDM.

Sedangkan pada acara penutupan hadir Kepala Seksi Peningkatan Sarana Prasarana Keterampilan - Kementerian Desa, Renra Sanjaya yang memberikan sambutan dan menyerahkan cinderamata kepada Kepala BBPLK Semarang. 

Adapun, Kepala BBPLK Semarang Edy Susanto juga hadir memberikan Sambutan dan menyerahkan sertifikat kepada peserta secara simbolik.

Dalam kesempatan tersebut, Hj Nurhayati Said Aqil Siroj memberikan  sambutan dan cinderamata kepada Kepala BBPLK Semarang yang diwakili Kepala Bagian Penyelengaaraan, Dodi Suhardiyono. Sedangkan, Sekum PP Muslimat NU, Hj Ulfah Masfufah menyerahkan peralatan olahan ikan bandeng kepada peserta workshop. (Fathoni)