Nasional

Muslimat NU Organisasi Besar, Riyadhahnya Harus Lebih Besar

Sel, 28 Januari 2020 | 06:00 WIB

Muslimat NU Organisasi Besar, Riyadhahnya Harus Lebih Besar

Seketaris Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj Ulfah Mashfufah (berdiri) memberikan arahan pada acara Rapat Kerja Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Senin (27/1) (Foto: Anty Husnwati)

Jakarta, NU Online
Semakin banyak bersujud dan bermunajat kepada Allah, seorang Muslim akan dinaikkan derajatnya oleh Allah Swt. Begitu pula Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) yang merupakan organisasi besar maka harus melakukan riyadhah yang besar juga.
 
"Sehingga kami berharap apa yang dilakukan oleh anggota atau pengurus Muslimat NU di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan lancar dan mendapat berkah dari Allah," kata Seketaris Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj Ulfah Mashfufah saat memberikan arahan pada acara Rapat Kerja Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Senin (27/1).
 
Hj Ulfah mengatakan bahwa  Muslimat NU melalui Himpunan Daiyah dan Majelis Taklim (Hidmat) memang sudah mentradisikan Istighotsah, Yasinan, Tahlilan, juga Khatmil Qur’an. Selain itu saat ini juga sedang menggalakkan shalat sunnah seratus rakaat.
 
"Shalat sunnah seratus rakaat itu dilakukan setiap sebulan sekali, dimulai dengan makan siang bersama terlebih dahulu. Kemudian shalat Dhuhur berjamaah. Baru akan dimulai shalat sunnah seratus rakaat. Kemudian sambil menunggu shalat Ashar juga diisi dengan membaca Shalawat Nariyah dan Tilawah Al-Qur’an," paparnya.
 
Menurutnya, untuk melakukan suatu amalan tentunya harus dari referensi yang jelas atau yang mengijazahkan merupakan seorang kiai yang jelas sanadnya dari Nahdlatul Ulama tentunya.
 
"Kami yang berada di Pimpinan Pusat Muslimat NU tentu harus memiliki semangat yang besar dan luhur. Apalagi mengingat fadilah yang sangat luar biasa ketika kita mengamalkan suatu amalan yang jelas sanadnya. Jadi tidak boleh sembarangan, karena akan menjadi contoh dan yang ditiru, sekaligus menjadi pengayom bagi pengurus wilayah-wilayah lainnya," ungkapnya.
 
Selain itu, Hj Ulfah juga menyampaikan bahwa ada juga program pelatihan pranikah. Saat ini masih berfokus di Pulau Jawa bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Kegiatan tersebut sudah dilakukan di enam provinsi, serta sekitar 500 calon pengantin yang sudah dilatih dengan bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

"Kemudian kami juga ada Program Ekonomi Kreatif dengan menggandeng Gojek dan Grab di bidang Go Food untuk meningkatkan pengusaha-pengusaha seperti katering dengan memberikan pelatihan strategi pemasarannya, dan packaging produk yang menarik," paparnya.
 
 
Kontributor: Anty Husnawati
Editor: Kendi Setiawan