Nasional

Novelis JS Khairen Tulis Cerpen 'Bisik-bisik Bantal David': Membuka Kejahatan Pengelola Uang Negara

Sel, 14 Maret 2023 | 09:00 WIB

Novelis JS Khairen Tulis Cerpen 'Bisik-bisik Bantal David': Membuka Kejahatan Pengelola Uang Negara

David saat dijenguk Ketua Umum PP GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (22/2/2023) di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan sebelum dipindahkan ke RS Mayapada Kuningan. (Foto: FB Yaqut Cholil Qoumas)

Jakarta, NU Online

Novelis JS Khairen membuat cerita pendek (cerpen) atau ia menyebut cerita super pendek (cersupen) berjudul Bisik-bisik Bantal David.


Cerita ini didedikasikan JS Khairen untuk Crystalino David Ozora, putra pengurus Gerakan Pemuda Ansor Jonathan Latumahina, yang kini masih berjuang di rumah sakit untuk sembuh dari luka serius akibat dianiaya tersangka Mario Dandy Satrio.


Di dalam cerpen ini, JS Khairen menjadikan bantal sebagai 'tokoh utama'. Sebab terhitung sudah 3 pekan, David dirawat di rumah sakit dan belum mampu sadarkan diri dengan sempurna. Bahkan meskipun telah membuka mata, David belum bisa mengenali orang di sekitarnya.


Melalui cerpen ini, JS Khairen mengungkapkan bahwa peristiwa penganiayaan itu bukan saja membuka luka di kepala David, tetapi juga membuka banyak kejahatan para pengelola uang negara. David yang terbaring di rumah sakit itu telah membuka perjuangan melawan kekuatan yang lebih besar.  


Berikut cerita super pendek yang ditulis JS Khairen melalui akun twitter @JS_Khairen pada Senin (13/3/2023) malam, diakses NU Online pada Selasa (14/3/2023).


Bisik-bisik Bantal David


Si kecil ini tak tahu, kalau ia jadi bagian penting dari sebuah peperangan. Mungkin dia akan tahu setelah nanti siuman. 


Siapa sangka kasus penganiayaan terhadapnya tempo hari, berbuntut panjang ke urusan keuangan negara. Kepalanya yang terempas ke aspal, ternyata tak hanya membuka luka di kening. Namun juga membuka banyak kejahatan dari para begundal pengelola uang negara.


Aku jadi ingat cerita Nabi Daud, atau peradaban barat mengenalnya dengan David dan Goliath. Ya, persis seperti nama anak yang terbaring koma di atasku. David kecil, membuka perlawanan pada sesuatu yang besar.


Perkenalkan, aku adalah bantal yang jadi sandaran kepalanya hampir sebulan belakangan; yang menemaninya selama koma dan pemulihan; yang menyaksikan tangis serta doa bolak-balik ayah dan ibunya tiap pagi, siang, dan malam.


Nenek moyangku dari kaum bantal pernah bercerita bahwa Daud —atau David— dulu adalah seorang remaja yang diremehkan. Tak boleh ikut berperang. Kelak, malah ia dan ketapelnya yang mampu mengalahkan seorang raja jahat.


Entahlah, barangkali raungan sakit David hari ini juga jadi peluit untuk mengalahkan sebuah sistem yg telah rusak di luar sana?


“Gunung, burung, angin, hutan, ikut berzikir jika Nabi Daud berzikir. Suaranya merdu. Mendengarnya, orang yang sakit bisa sembuh,” kata nenek buyutku.


Sekarang, David yang terbaring di atasku, bahkan tak bernyanyi apa-apa, tak berzikir apa-apa. Namun rintihannya memaksa gelombang perubahan besar di luar sana. 


Dimulai dengan rentetan harta kekayaan pejabat negara, ada saja yang terbongkar tiap hari. Entah apa lagi sehabis ini. Mungkin perubahan besar-besaran, permulaan transparansi yang lebih jernih?


Kata moyangku, selain raja yang cerdas dan gagah perkasa, Nabi Daud juga piawai membuat peralatan perang. Besi lunak saja di tangannya. 


Nak, David, cepatlah bangun. Entah kekuatan besar apa yg akan kau runtuhkan nanti. Entah “besi” apa yang akan kau lunakkan.


Ah ya, jika kalian malam ini hendak tidur, begitu kepala kalian mencecah ke bantal, maka kirimkan seutas doa untuk David.


"Daud (David) yang perkasa itu, sekarang sedang butuh tempaan doa banyak orang, agar zirah besinya kembali kokoh. Bantu doakan ya, meski kita tak kenal dengan dia. Tapi di genggaman tangannya, sedang ada yang sama-sama kita perjuangkan," tulis JS Khairen menutup cerpennya. 


Kondisi terkini David

Terhitung sudah 22 hari David terbaring di rumah sakit, per Selasa (14/3/2023) hari ini. Kondisi David perlahan mulai membaik, meski belum sepenuhnya sadar. 


Ayahnya, Jonathan Latumahina, membagikan kabar terkini. Ia mengabarkan, David saat ini sudah melewati masa kritis dan memasuki tahap pemulihan. 


"Alhamdulillah David saat ini sudah melalui masa kritis, memasuki tahap recovery. Secara medis, motorik sudah sangat baik dan recovery yang saat ini dilakukan adalah tahap kognitif (kesadaran)," kata Jonathan melalui akun facebook-nya. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan