Nasional

NU dan Pemerintah Hadir Jembatani Kesejahteraan Petani Sawit

Sen, 7 Maret 2022 | 11:45 WIB

NU dan Pemerintah Hadir Jembatani Kesejahteraan Petani Sawit

KH Yahya Cholil Staquf dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri kegiatan PSR dan Temu Pekebun Sawit di Muara Enim. (Foto: Panitia).

Muara Enim, NU Online 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendukung program-program pemerintah dalam memberdayakan para petani, khususnya petani sawit. Hal itu disampaikan Gus Yahya saat acara temu tani sekaligus peremajaan sawit rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulya, Kecamatan Rambang, Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/3/2022) lalu.

 

“Mayoritas petani sawit di Sumatera dari Aceh sampai Lampung adalah warga NU, bahkan banyak yang menjadi pengurus. Oleh karena itu, PBNU mendukung program bantuan tanam sawit bagi para petani yang diluncurkan pemerintah,” kata kiai kelahiran 16 Februari 1966 itu.

 

Gus Yahya menambahkan, bantuan kepada petani sawit merupakan salah satu dari serangkaian kerja sama NU dengan pemerintah dari berbagai kementerian.“PBNU ingin membantu pemerintah untuk bisa diperankan dalam program-program yang bersentuhan langsung dengan rakyat,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato mengapresiasi NU yang telah menggerakkan perekonomian rakyat dan membuat petani sejahtera. Hal ini menurutnya sejalan dengan  perhatian Presiden Joko Widodo selama masa pandemi yang sangat memperhatikan sektor ekonomi kerakyatan.

 

“Pemerintah  mengapresiasi NU yang telah menggerakan perekonomian rakyat. Dan hari ini yang menjadi tema adalah bagaimana membuat petani sejahtera. Oleh karena itu, tadi telah ditandatangani memorandum of understanding (MoU) antara PBNU dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS),” ujar Airlangga.


Program Peremajaan Sawit
Tahun ini pemerintah memberikan dukungan dalam program replanting atau peremajaan sawit seluas 180 ribu hektare dengan jumlah bantuan 30 juta rupiah per hekatre.
 

 

Pemerintah, lanjutnya, akan terus mengawal hingga program tersebut terealisasi. “Dengan MoU tersebut maka PBNU akan mensosialisasikan kepada pekebun dan petani sawit. Dan, tentu ini akan dilakukan di seluruh Indonesia,” tuturnya.

 

Menko Airlangga menambahkan bahwa ke depan pemerintah berharap perekonomian kerakyatan dapat terus digalakkan. Dalam hal ini, NU diharapkan bisa membantu pemerintah dalam melakukan sosialisasi sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan.

 

Upaya tersebut, ungkapnya, dapat diwujudkan dengan menyiapkan penanaman berbagai produk mulai dari pertanian, hortikultura, dan kerja sama penanaman padi, jagung, kedelai yang merupakan komoditas rakyat.

 

“Ini adalah arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar kementerian bekerjasama dengan organisasi masyarakat seperti PBNU. Dan tentu ini bisa direplikasi dengan produk-produk lain termasuk di sektor pertanian yang ini bisa dibuatkan prototype-nya dengan petani-petani di lingkungan NU,” jelasnya.

 

Apresiasi Petani Sawit NU 
Sementara itu, delegasi pengurus NU Sumatera Selatan, Malik Ibrahim mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PBNU. Pasalnya, gebrakan baru dari PBNU ini dinilai membantu para petani sawit.

 

“Kami sangat mengapresiasi dari PBNU soal kepedulian  kepada warga NU khususnya para petani sawit. Ini merupakan sebuah gebrakan yang bagus,” ungkap saat ditemui NU Online di sela-sela kegiatan.

 

Ibrahim mengaku dengan adanya program ini bisa menambah wawasan para petani, menambah relasi dengan berbagai pihak, dan paham mekanisme Undang-Undang serta Pasal Pertanian.

 

“Dengan adanya program ini kami semakin banyak menjalin hubungan dari kementerian, PBNU agar kami para petani ke depannya semakin maju, produktif, baik dari segi bibit sawit, pembinaan dan segala macamnya,” terangnya.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Aiz Luthfi