Nasional

Nyai Badriyah Fayumi Jelaskan Prinsip para Nabi Didik Generasi Bermartabat

Sab, 30 Oktober 2021 | 02:30 WIB

Nyai Badriyah Fayumi Jelaskan Prinsip para Nabi Didik Generasi Bermartabat

Nyai Hj Badriyah Fayumi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online 
Wakil Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU Nyai Hj Badriyah Fayumi mengatakan, Al-Qur’an telah menghadirkan tokoh-tokoh parenting yang menjadi role model seperti Luqmanul Hakim dan Nabi Ibrahim dalam menyiapkan pola asuh bagi generasi bermartabat.


“(Dari) mereka ada pelajaran luar biasa terkait prinsip atau pokok pendidikan yang diberikan pada keluarga dan anak sehingga menjadi generasi bermartabat, shalih dan muslih,” kata Nyai Badriyah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad saw yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KWI) secara virtual, Jumat (29/10/2021).


Dijelaskan, pendidikan karakter yang diajarkan Luqmanul Hakim di antaranya, pertama, tidak menghamba kecuali kepada Allah swt, baik harta, kedudukan, lawan jenis dan lainnya. Hal ini tertuang dalam QS Luqman ayat 13-19.


Kedua, pentingnya menghormati orang tua, kerabat dan keluarga. “Birrul walidain ini simbol hablum minannas yang paling layak dihormati,” tegas Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu.


Ketiga, mengikuti jalan orang bertobat. Artinya, seseorang mau introspeksi diri, muhasabah. Keempat, membangun karakter yang selalu menghadirkan Allah swt. Karakter keempat ini, imbuh dia, seseorang akan selalu merasa diawasi Allah dalam setiap gerak-geriknya.


“Kalau manusia sudah punya kesadaran Allah selalu hadir maka tidak perlu ada KPK, Polisi, Irjen, BPKP lagi. Ini karakter generasi bermartabat,” ucap perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah itu.


Kelima, karakter yang harus dimiliki menurutnya amar ma’ruf nahi munkar. Ketika ada persoalan yang harus diselesaikan, maka ikut turun mengkampanyekan kebaikan. Tidak apatis terhadap keadaan sekitar.


Keenam, punya kemampuan emosional dalam mengelola kesabaran. Allah memberi pahala pada orang sabar tidak ada batasnya. Ketujuh, miliki kecerdasan sosial dalam berinteraksi. Misalnya senantiasa bersifat santun, menyenangkan, jangan memalingkan wajah dan sombong. 


“Tidak sombong menjadi penting sekali dalam pendidikan spiritulitas yang direkam dan juga dipesankan betul oleh Luqmanul  hakim agar melahirkan generasi bermartabat,” ujar jebolan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir itu.


Kedelapan, sederhana dalam tingkah laku, hidup, berbicara dan berbagai hal lainnya. “Inilah humanisme universal yang diajarkan Luqman Al Hakim,” sambungnya.


Memilih lingkungan
Pendapat Luqman Al Hakim juga diperkuat oleh pendidikan Nabi Ibrahim yang tertuang dalam QS Ibrahim ayat 37-41. Pertama, pilihlah lingkungan yang membuat anak menjadi dekat dengan Allah swt.


“Anak-anak jangan dimanja dengan fasilitas yang justru menjauhkan dari Allah swt. Kalau kita ingin menjadikan anak sebagai generasi yang hebat dan bermartabat kita titipkan anak kita di lingkungan orang-orang yang saleh meskipun kehidupannya sederhana,” bebernya.


Kedua, metode parenting yang paling penting adalah doa. Nyai Badriyah mengatakan, doa sebagai sarana penting untuk menciptakan generasi hebat bermartabat.


“Mari kita jangan lupakan doa, Nabi Ibrahim juga sangat kuat dengan doanya,” ajak Pengasuh Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits Pondokgede, Kota Bekasi ini.


“Inilah di antara ajaran yang disampaikan Al-Qur’an tentang pendidikan anak yang dilakukan Ibrahim dan Luqman,” pungkas Nyai Badriyah.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Musthofa Asrori