Nasional

Pahala Tiga Amalan Ini Setara Ibadah Haji dan Umrah

Ahad, 12 Juni 2022 | 21:00 WIB

Pahala Tiga Amalan Ini Setara Ibadah Haji dan Umrah

Ilustrasi: Shalat duha memiliki keutamaan pahala setara ibadah haji dan umrah.

Jakarta, NU Online

Ibadah haji merupakan salah satu hal yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu. Ibadah haji dilaksanakan dalam waktu tertentu, yakni mulai Dzulqa’dah hingga Dzulhijjah dan tempat tertentu, yakni di kota suci Makkah.


Namun, Allah swt memberikan kemurahan bagi hamba-Nya untuk mendapatkan pahala setara dengan orang melaksanakan ibadah haji tanpa harus menunggu waktu tertentu itu dan menuju ke Makkah. Meskipun demikian, hal tersebut bukan berarti orang yang mengerjakan amalan itu tidak diwajibkan haji dan umrah. Kewajiban haji dan umrah tetap berlaku bagi siapapun. Pahala ketiga amalan di atas diserupakan dengan pahala ibadah haji dan umrah bertujuan untuk memotivasi (targhib) umat Islam untuk melakukannya.


Adapun ketiga amalan tersebut adalah (1) shalat jamaah lima waktu di masjid dan shalat dhuha; (2) zikir setelah shalat shubuh berjamaah sampai terbit matahari, lalu shalat dua rakaat; dan (3) pergi ke masjid untuk menuntut ilmu atau mencari kebaikan.


Amalan pertama, yakni shalat jamaah lima waktu di masjid karena shalat berjamaah lebih utama dibanding shalat sendirian. Selain mendapatkan pahala dua puluh tujuh kali lipat, shalat berjamaah di masjid juga dilimpahkan pahala ibadah haji bila dilakukan secara kontinyu. Sementara orang yang mengerjakan shalat dhuha di masjid dihadiahi pahala ibadah umrah.


Penjelasan ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah. Dalam hadits tersebut, disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Daud).


Amalan kedua adalah zikir setelah shalat shubuh berjamaah. Dengan syarat, hal tersebut dilakukan sampai matahari terbit dan ditambah shalat sunnah dua rakaat setelahnya.


Hal tersebut didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah berkata, “Siapa yang mengerjakan shalat subuh berjamaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan shalat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR At-Tirmidzi).


Dalam Mirqatul Mafatih, Ali Mula Al-Qari menjelaskan, bahwa zikir yang dimaksud dalam hadits di atas juga termasuk tawaf bagi orang yang berada di masjidil haram, serta majelis ilmu dan agama. Hal itu dilakukan sampai terbit matahari dan sekira matahari setinggi tombak, sekitar lima belas menit setelah terbitnya matahari, disunahkan shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat itu dinamakan dengan shalat sunah isyraq.


Adapun amalan ketiga yang pahalanya setara ibadah haji adalah pergi ke masjid untuk menuntut ilmu atau mencari kebaikan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah. Di sana, disebutkan, bahwa Rasul berkata, “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan