Nasional

PBNU Desak Pemerintah Ambil Langkah Diplomatis untuk Perdamaian Palestina

Sen, 10 Mei 2021 | 05:30 WIB

PBNU Desak Pemerintah Ambil Langkah Diplomatis untuk Perdamaian Palestina

Ilustrasi bendera NU. (Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak pemerintah Indonesia agar segera mengambil langkah diplomatis dan ikut andil dalam upaya menciptakan perdamaian di Palestina. Hal ini menyusul terjadinya serangan yang dilakukan aparat kepolisian Israel. Akibatnya, ratusan warga Palestina terluka. 


“Upaya (diplomatis) ini penting dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab internasional (negara Indonesia), yakni turut berperan dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia,” tegas Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini, kepada NU Online, Senin (10/5) pagi.


Selain itu, PBNU juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan langkah cepat dan upaya strategis agar Palestina kembali damai. Palestina berdaulat sebagai sebuah negara yang diakui oleh seluruh bangsa di dunia.  


Pembelaan atau dukungan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka, telah dinyatakan PBNU sejak Muktamar ke-13 di Menes, Banten, pada 1938.


“Maka itu, kami teguh pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa bagi kami, Palestina adalah bangsa berdaulat. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi lagi dalam upaya penegakan kedaulatan Palestina,” tutur pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 48 tahun lalu ini.


Lebih lanjut, dikatakan bahwa tindakan aparat kepolisian Israel yang menyerang warga Palestina merupakan sebuah tragedi yang kembali melukai kemanusiaan. Terlebih hal itu dilakukan pada saat umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. 


“Kami mengecam keras tindakan aparat kepolisian Israel yang melalukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina. Terlebih ini merupakan bulan suci Ramadhan. Bulan di mana umat Islam dan saudara-saudara kita di Palestina sedang menjalankan ibadah puasa. Tragedi ini kembali melukai kemanusiaan kita,” tegasnya.


Kekerasan dilakukan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5) malam, waktu setempat. Pasukan Israel menembakkan granat kejut, gas air mata, dan peluru berlapis karet untuk membubarkan jamaah Muslim dari Masjid al-Aqsa. Lalu pada Ahad (9/5) pagi, aparat keamanan Israel kembali menyerang warga Palestina yang sedang meninggalkan Masjid al-Aqsa usai shalat subuh. 


Ketegangan meningkat di distrik Sheikh Jarrah saat pemukim Israel mengerumuni daerah itu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran terhadap enam keluarga Palestina. Sejak Jumat, 285 warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan yang dilakukan Israel itu.  


Pewarta: Aru Elgete
Editor: Musthofa Asrori