Nasional

PBNU Jelaskan Sistem Pengaderan Terbaru dan Nasib MKNU-PKPNU

Jum, 18 Maret 2022 | 17:00 WIB

PBNU Jelaskan Sistem Pengaderan Terbaru dan Nasib MKNU-PKPNU

Wakil Ketua Umum PBNU, H Nusron Wahid. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Umum PBNU, H Nusron Wahid mengungkapkan bahwa PBNU sudah merampungkan konsep pengaderan NU secara integratif, berjenjang, dan berkelanjutan.

 

Ia menjelaskan bahwa dalam sistem kaderisasi NU yang baru, pengaderan akan dilakukan secara berjenjang, yakni tingkat dasar (basic training), menengah (intermediate training), dan lanjutan (advance training). Namun, semua proses pengaderan di lingkungan NU dan badan otonom tetap akan diakui.


“Soal nama dan istilah ditentukan kemudian. Bisa jadi yang tingkat dasar namanya tetap PKPNU. Yang menengah namanya; Madrasah Kepemimpinan NU. Yang advance training modelnya seperti akademi kepemimpinan kebangsaan NU. Model dan kurikulumnya nanti sekelas kayak Lemhanas di NU,” ujar Nusron Wahid, Jumat (18/3/2022).


Alumni tingkat dasar, kata dia, diarahkan untuk mempersiapkan kader yang layak menjadi pengurus tingkat MWCNU dan Ranting di Kluster A (Jawa, Lampung, dan NTB), serta Pengurus Cabang di Kluster B (PW dan PC yang muslimnya di atas 30 persen dari jumlah penduduk) dan Kluster C (PW dan PC yang muslimnya kurang dari 30 persen dari jumlah penduduk).

  

Nusron juga menerangkan, alumni intermediate training akan diarahkan untuk menjadi pengurus PC untuk kluster A dan PW untuk kluster B dan C. Sementara alumni advance training disiapkan menjadi pengurus PW kluster A, PBNU dan pemimpin bangsa. Jadi orang yang menjadi pengurus PBNU dan PWNU kluster A, harus siap menjadi pemimpin bangsa.


"Semua alumni PKPNU dan MKNU bahkan pengaderan badan otonom pun semua akan diakui. Bisa jadi alumni PKPNU dan MKNU akan dianggap sebagai pelatihan tingkat dasar NU. Khusus alumni pengaderan Banom akan diturunkan satu derajat dengan pengaderan di NU. Kecuali untuk Ketua Umum Banom mungkin dianggap setara,” jelas dia.


Moratorium PKPNU dan MKNU, lanjut Nusron, semata-mata dilakukan secara temporary (sementara) dan dalam rangka penyesuaian kurikulum saja. Sebab memang perkembangan zaman dan kebutuhan selalu dinamis.


Nusron juga menegaskan, para instruktur dan pelatih yang terlibat dalam PKPNU dan MKNU juga akan direkrut dan diajak bergabung semua dalam sistem pengaderan NU yang baru ini. 


Insyaallah mulai kwartal tiga, awal Juli semua sudah berjalan normal kembali. Karena itu akan segera melakukan sosialisasi dan uji publik ke PW dan PC tentang sistem pengaderan integrasi di NU dan kurikulum baru. Setelah Rakernas kita langsung tancap gas,” tandas Nusron.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muhammad Faizin