Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
PBNU membahas kembali Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2020 yang tertunda karena adanya Covid-19. Panitia membahas waktu dan model penyelenggaraan kegiatan tersebut di PBNU, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
“Ini rapat panitia untuk membicarakan mendiskusikan kelanjutan dari pelaksanaan Munas dan Konbes yang sedianya dilaksanakan Maret kemarin. Tapi karena Covid-19 di-reschedule,” kata Ketua OC Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2020, H Juri Ardiantoro ditemui NU Online seusai pertemuan.
Ia menuturkan, ada tiga hal penting yang didiskusikan peserta pada pertemuan tersebut, antara lain perkembangan Covid-19, kepastian penyelenggaraan Munas di tengah pandemi dan tempat, serta waktu pelaksanaan.
Menurut Juri, penting sekali mengetahui perkembangan Covid-19 agar panitia dapat mempertimbangkan keputusan apa yang mesti dikeluarkan. Di sisi lain, pihaknya juga mengelaborasi berbagai pandangan dari anggota panitia Munas terkait penyelenggaraan agenda itu.
“Muncul beberapa usulan, kira-kira ada dua usulan penting. Pertama, Munas-Konbes diselenggarakan secara daring atau online baik pembukaan, sidang-sidang komisi, penutupan maupun sidang pleno hasil-hasil komisi itu seluruhnya dilaksanakan secara online,” tuturnya.
Usulan kedua, sebagian panitia mengusulkan kegiatan Munas-Konbes NU 2020 dilaksanakan secara luring dan daring. Misalnya pembukaan dan komisi disatukan dalam satu forum dipimpin oleh Ketua Umum dan Rais Aam PBNU sementara peserta Munas yang lain mengikuti secara virtual.
“Komisi juga begitu, maksimal 30 orang dalam ruangan yang sudah di-setting dengan protokol kesehatan ketat, yang lain mengikuti secara daring, pleno juga begitu,” katanya.
Terakhir, terkait waktu pelaksanaan Munas akan dibahas lebih lanjut pada Rabu (15/7) depan, pertemuan melibatkan para jajaran tanfidziyah, syuriah dan mustasyar PBNU untuk memutuskan kepastian agenda Munas-Konbes NU 2020 ini.
“Kemungkinan dua skenario itu dilakukan kalau Munas-Konbes NU 2020 dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Terakhir masalah tempat, masih terus dikomunikasikan. Sebab, jika penyelenggaraan beralih ke virtual bisa dilaksanakan dimana saja,” ujarnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
5
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua