Nasional

Pengalaman Penyintas Covid-19: Lemas Bukan Alasan Malas untuk Sembuh

Rab, 9 Desember 2020 | 11:30 WIB

Pengalaman Penyintas Covid-19: Lemas Bukan Alasan Malas untuk Sembuh

Ilustrasi pasien Covid-19.

Jakarta, NU Online

Setelah 10 hari mengisolasi diri di sebuah rumah sakit di Depok, Jawa Barat, host galawicara Peci dan Kopi 164 Channel Ahmad Rozali saat ini sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Meskipun sudah diperbolehkan pulang, ia mengaku tubuhnya masih dirasa lemas. Tetapi, hal tersebut tak menjadikannya untuk bermalas-malasan di kamar.


“Masih lemas tetapi jangan jadi alasan di dalam kamar. Tetap harus keluar,” katanya kepada NU Online pada Rabu (9/12).


Melihat matahari cukup terik di atas langit sekitar rumahnya, ia bergegas untuk menjemur tubuhnya sembari berjalan mengelilingi komplek rumahnya. Ia menganggap hal demikian sebagai bagian dari olahraga kecil. “Memastikan kita tetap fit dengan olahraga di samping komplek rumah,” ujarnya.


Kegiatan demikian, menurutnya, cukup membantu untuk mengeluarkan keringat dari pori-pori tubuhnya. Berkeringat, baginya, dapat membuat tubuh lebih segar dan prima. Hal itu juga dapat menjadikan tidurnya lebih nyaman. “Tidak harus olahraga serius dan berat yang penting tetap berkeringat,” kata Rozali.


Selain faktor dari dalam tubuh sendiri, Rozali juga tidak menafikan hal di luar tubuhnya yang dapat membuatnya lekas pulih. Konsumsi vitamin dan obat secara rutin menjadi faktor luar pertama.

 

“Rutin mengonsumsi vitamin. Sebab, kesehatan tidak hanya sekadar dari olah tubuh, tetapi juga butuh asupan dari luar untuk mendorong lebih cepat,” ujarnya.


Selain itu, ia juga menyatakan perlunya menjaga pola dan porsi makan. Selama ini, ia sendiri mengaku tidak ada pantangan makanan dan minuman yang harus dihindari.


Demi kesehatannya juga, ia mengikuti dengan benar-benar apapun yang disarankan dokter. “Kita tidak mengetahui penyakit itu seperti apa dampak dan pengaruhnya jika kita tidak mengikuti sarannya,” ucap pria asal Pulau Bawean, Jawa Timur itu.


Hal lain dari luar yang dapat memperkuat imunitas tubuhnya adalah dukungan dari kerabat. Menurutnya, itu sangat berarti dan penting. “Untuk mendapatkan itu, kita tidak boleh menyembunyikan penyakit. Dukungan banyak orang sangat penting untuk menjaga kebahagiaan dan suasana psikis,” lanjutnya.


Selepas menjadi pasien Covid-19, ia mengaku memiliki kesadaran lebih dalam menjaga kesehatan. Rozali mengingatkan agar dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. 


Jika merasa tubuh tidak benar-benar fit, menurutnya, tidak perlu melanjutkan aktifitas di luar rumah. Sebab, benteng pertahanan tubuh sangat rapuh dan potensi tertular virus pun terbuka lebih luas.


“Kalau lagi agak flu atau gak enak badan sebaiknya jangan keluar. Pastikan menjaga protokol jika pun harus tetap keluar. Sebab bahaya jika tidak menerapkan mengingat penularan virus sangat mudah,” pungkasnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad