Nasional

Pengurus LD PBNU Ingatkan Dakwah Nahdliyin Bersifat Mendamaikan

Jum, 21 Juli 2023 | 08:30 WIB

Pengurus LD PBNU Ingatkan Dakwah Nahdliyin Bersifat Mendamaikan

Anggota Pengurus LD PBNU, Achmad Ikrom saat mengisi Trainer of Trainer Literasi Digital di Aua Kantor Ranting NU Babakan, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah, Ahad (16/7/2023). (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Banyumas, NU Online 
Tugas pendakwah adalah mengajak masyarakat untuk semakin lebih baik, termasuk baik dalam hubungan dengan sesama manusia. Oleh karena itu materi dakwah, termasuk yang dibagikan melalui media sosial, harus bersifat mendamaikan, tidak justru memecah belah.


Merujuk pada pesan Imam Al-Ghazali, kata pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Achmad Ikrom, dakwah yang disampaikan kepada umat harus membuat umat semakin taqarub (dekat) kepada Allah.


“Umat dibuat semakin rajin ikut ngaji, jangan terpancing adu domba dengan kelompok lain yang berbeda pandangan,” kata Kiai Ikrom saat mengisi Trainer of Trainer Literasi Digital di Aua Kantor Ranting NU Babakan, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah, Ahad (16/7/2023). 


Oleh karena itu, saat berdakwah kepada umat, tidak perlu berbicara tentang politik praktis. Kalau menyinggung dan membawa-bawa politik praktis dalam penyampaian dakwah, menurutnya akan berpotensi mengadu domba, bahkan ada yang sampai mencaci maki ulama lainnya yang dianggap berseberangan pemahaman.


Kiai Ikrom juga mengatakan kegiatan pada hari itu mengandung nilai positif sebab berkumpul pengurus, dan jajaran syuriyah NU. Kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan apa yang ingin dinasihatkan kepada jamaah dengan berkumpul bersama rais syuriyah, dan pengurus NU. “Bisa menjadi percontohan sebab dengan semakin sering berkumpul akan ada hal maslahat untuk umat,” ujarnya.


Dia mengatakan hidup di Indonesia menjadi bangsa yang secara umum ingin dekat dengan agama. Hal itu dibuktikan dengan berbagai penelitian, bahwa agama menjadi hal penting orang Indonesia. Seorang preman pun, Kiai Ikrom mencontohkan, akan marah jika mendengar suara azan pukul 9. Ini karena sang preman tahu aturan agama. Dalam kehidupan pribadinya, seorang preman tidak ingin memiliki anak keturunan yang meneruskan kepremanannya. 


Kepada peserta, Kiai Ikrom mengajak agar dapat memanfaatkan dunia digital untuk menyebarkan dakwah yang ramah dan moderat. Dia menyebutkan situs NU Online dapat menjadi rujukan yang baik dalam penyebaran dakwah digital.


Trainer of Trainer Literasi Digital mengangkat tema 'Merawat Jagat Membangun Peradaban Menuju NU Profesional, Mandiri dan Bermartabat'. Selama sehari penuh peserta berlatih dan mendalami berbagai pemanfaatan teknologi informasi dan penggunaan media digital di bidang dakwah.


Ketua Gerakan Ansor Kabupaten Banyumas, Mohammad Luqman menjadi salah satu pemateri dalam pelatihan yang diikuti kalangan muda NU seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU). Hadir juga dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.


Usai pelatihan, peserta diharapkan selain mahir membuat berbagai karya digital juga aktif serta masif menyebarkan dakwah melalui media digital.