Penutupan PKN PMII, Alumni Diharap Mampu Tingkatkan Kapasitas Diri
Selasa, 7 Maret 2023 | 07:30 WIB
Penutupan Kegiatan Pelatihan Kader Nasional (PKN) XV Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMI), Ahad (5/3/2023). (Foto: NU Online/Abdul Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kegiatan Pelatihan Kader Nasional (PKN) XV Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMI) yang diselenggarakan oleh Bidang Kaderisasi Nasional PB PMII resmi ditutup pada Ahad (5/3/2023). Kegiatan ini dilangsungkan di Balai Besar Pengembangan Pelatihan Masyarakat, Ciracas, Jakarta Timur.
Penutupan PKN yang dihadiri 56 kader PMII dari seluruh Indonesia tersebut dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PB PMII Muhammad Rafsanjani.
Dalam sambutannya, Rafsan, sapaan akrab Sekjend PB PMII, menekankan agar alumni PKN XV PB PMII mampu meningkatkan kapasitas diri melalui pengembangan soft skill dan hard skill. Menurut dia, pengabdian kepada bangsa dan negara ini membutuhkan keterampilan khusus yang dapat mempercepat majunya bangsa Indonesia.
Rafsan menambahkan, kader PMII di seluruh Indonesia perlu memetakan ulang apa yang menjadi kebutuhan fundamental bangsa ini. Setelah memetakan peluang dan tantanganya apa, barulah kader-kader PMII bersiap turut serta bersaing bersama organisasi lain dalam konteks mengisi ruang-ruang strategis yang tersedia.
"Apa yang saya sampaikan ini sebagai komitmen PMII dalam menciptakan SDM unggul," kata Rafsan yang disambut tepuk tangan para peserta yang hadir.
Rafsan menegaskan, PMII harus serius mengelola kapasitas kader. Hal iitu menurutnya telah dicontohkan Rasulullah saw pada saat menjadi pemimpin Madinah. Saat itu Nabi Muhammad saw memilih orang-orang di pemerintahannya bukan karena latar belakang atau unsur kedekatan, melainkan melihat kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang tersebut.
Di tempat yang sama, Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII Fachrurizal mengatakan, kaderisasi PMII saat ini telah dilakukan perubahan yang cukup siginifikan. Menurutnya, saat ini peraturan PMII yang membahas kaderisasi cenderung lebih dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Fachrurizal menyebut bahwa yang paling penting di dalam kaderisasi yaitu penekanan unsur ontologis epistemologis dan aksiologis. Dia pun berharap, upaya-upaya yang telah dilakukan PB PMII dalam menjalankan pendidikan kaderisasi bisa memberikan dampak positif untuk kemajuan PMII.
"Insyallah kaderisasi nasional PB PMII terus bergerak melakukan perbaikan-perbaikan pendidikan organisasi, baik dari aspek ideologisasi maupun soft skill dan hard skill kader," tutupnya.
Baca Juga
Meneguhkan Kaderisasi PMII
Untuk diketahui, Bidang Kaderisasi PB PMII sejak Rabu (1/3/2023) sampai dengan Ahad (5/3/2023) menggelar PKN XV di Balai Besar Pengembangan Pelatihan Masyarakat, Ciracas, Jakarta Timur. Selama lima hari tersebut, peserta PKN yang berasal dari seluruh Indonesia diberikan materi-materi khusus yang berkaitan dengan kebangsaan, keislaman, ke PMII an dan isu-isu global.
Kader PMII berdiskusi mengenai bagaimana penguatan leading sektor yang berdampak positif untuk bangsa dan negara Indonesia. PKN XV mengusung tema Berkhidmat pada Organisasi, Bergerak untuk Ibu Pertiwi.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
3
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
4
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
5
Gus Miftah Sambangi Kediaman Bapak Penjual Es Teh untuk Minta Maaf
6
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
Terkini
Lihat Semua