Nasional

Pesan Ketua PBNU dan Menaker pada Pengurus Lakpesdam NU

NU Online  ·  Senin, 24 Desember 2018 | 06:30 WIB

Bekasi, NU Online
Di hari ketiga pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-6 Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (Cevest) Kota Bekasi, dihadiri ketua PBNU KH Imam Aziz dan Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dakhiri.

Ketua PBNU berpesan bahwa kaderisasi harus menjadi perhatian penting menyongsong satu abad NU. Kaderisasi ini dilakukan dari segala lini baik intelektualitas, media, ekonomi, birokrasi maupun politik.

Lebih-lebih soal ekonomi menurutnya sangat penting dan menjadi permasalahan yang dialami oleh NU baik di tingkat wilayah maupun cabang se-Indonesia. Kemandirian fiskal dan arus baru ekonomi harus disiapkan formulanya oleh jamiyyah NU jelang revolusi industri 4.0.

Kiai Aziz juga mengidentifikasi bahwa mayoritas warga NU adalah proletar, meminjam istilah George Orwel. Sehingga warga NU harus menyusun strategi agar sistem ekonomi warga NU dapat terpenuhi.

Pentingnya peranan Lakpesdam di sini. Mendorong dinamika Nahdlatul Ulama dalam segala hal untuk menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama.

"Saya masih ingat betul pesan Gus Dur saat mendirikan Lakpesdam. Beliau berpesan kalau Lakpesdam berhasil yang merasakan semua orang, tapi jika gagal harus diterima NU sendiri," ungkapnya.

Sementara Menaker Hanif Dakhir menegaskan jika pengurus NU hanya didominasi oleh generasi-generasi tua, maka lambat laun NU akan dilupakan perannya di Indonesia. Sehingga NU perlu mendidik dan menyiapkan generasi muda untuk menyongsong bonus demografi. Anak muda NU harus memiliki wawasan, skill, mentalitas dan relasi yang kuat.

Ia pun mengutip pernyataan Charles Darwin yang menyebutkan bahwa yang bertahan hidup di dunia ini bukan yang paling kuat, yang paling pintar atau yang paling kaya namun yang akan bertahan adalah mereka yang bisa beradaptasi atas perubahan zaman.

Kompetensi yang harus disiapkan para generasi muda NU di antaranya kemampuan atau skill baik berupa soft skill seperti karakter, leadership (kepemimpinan), penguasaan bahasa asing, penguasaan tehnologi dan etos kerja ataupun hard skill seperti kemampuan teknis dan sejenisnya.

Oleh karenanya Lakpesdam NU diseluruh Indonesia harus mendorong dan memfasilitasi pelatihan-pelatihan untuk membekali pemuda NU. Demi pertumbuhan inovasi dan jawaban atas tantangan zaman.

Sehingga kedepannya mampu mengentaskan angka pengangguran dan kemiskinan di lingkaran warga Nahdlatul Ulama. (Abdur Rouf Hanif/Muhammad Faizin)