Nasional

Pesan Prof Quraish untuk Anak Muda: Jangan Pernah Pesimis

Sab, 19 Februari 2022 | 16:00 WIB

Pesan Prof Quraish untuk Anak Muda: Jangan Pernah Pesimis

Prof HM Quraish Shihab. (Foto: tangkapan layar YouTube Najwa Shihab)

Jakarta, NU Online 
Menjadi anak muda tentu memiliki sejumlah masalah hidup. Di fase menuju kehidupan untuk lebih dewasa dan banyak berpikir tentang masa depan membuat mereka sering mengalami galau dan keluhan sejenisnya. Kondisi ini biasa disebut quarter life crisis.


Menanggapi fenomena itu, Cendekiawan Muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab berpesan kepada anak muda agar jangan pernah pesimis dalam menjalani hidup. Sebab menurutnya, dalam Islam sudah ada rumus usaha, yaitu setiap ada satu kegagalan, maka akan lahir dua kesuksesan.


“Jangan pernah pesimistis dalam hidup, apalagi masih muda,” kata Prof Quraish dalam tayangan video bincang santai dengan putrinya, Najwa Shihab, di kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (18/2/2022).


Mendasari paparannya, alumnus Pesantren Darul Hadis Al-Faqihiyah Malang, Jawa Timur itu mengutip Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 5 yang artinya, Karena sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.


Selanjutnya, penulis Tafsir Al-Misbah itu juga berpesan kepada anak muda agar bisa mentoleransi diri, yaitu sikap menerima capaian atas suatu usaha. Sebab, sikap demikian akan mengurangi rasa takut dan kecewa dalam diri. Seperti seorang mahasiswa yang menginginkan memperoleh nilai cumlaude tapi tidak tercapai.


“Semua orang bisa gagal, tapi toleransi diri,” kata Prof Quraish.


Selain itu, dia juga menyampaikan, ketika sebuah target belum tercapai, bukan berarti hal itu sebuah kegagalan dan akhir dari semua. Akan tetapi, proses untuk mencapai tujuan. Ibarat seorang pendaki gunung, sebelum sampai ke puncak, terlebih dulu ia melewati lereng.


“Jadi, optimisme harus selalu ada. Begitu putus optimisme, tidak ada artinya hidup ini,” tutur Prof Quraish.


Berkaitan dengan rasa takut yang sering dialami anak muda, Prof Quraish menilai itu hal wajar dan manusiawi. Bahkan, Rasulullah saw pun punya rasa takut. “Yang penting, jangan sampai membesar-besarkan rasa takut karena pada prinsipnya sesuatu yang dikhawatirkan jarang terjadi,” tandasnya.


“Ada pesan, kalau Anda merasa takut tentang sesuatu akan terjadi, rasa takut Anda itu bisa lebih berbahaya dan lebih besar dampaknya daripada ketakutan bila terjadi,” ujar Prof Quraish menambahkan.


Termotivasi
Tayangan video tersebut banyak mendapat apresiasi dari para penonton, terutama dari kalangan akan muda yang secara kebetulan sedang mengalami masalah terkait. Seperti seseorang bernama akun L (25) yang merasa termotivasi setelah dirinya mengalami PHK.


“Terima kasih, Mbak Nana. Saat ini saya berada di situasi yang down karena di-PHK saat usia 25, hehe. Tapi saya sadar, mungkin ini waktunya untuk memperhatikan diri sendiri dan belajar lebih banyak,” terang L.


“Dari video ini saya terketuk untuk lebih bisa mentoleransi diri sendiri. Selalu optimis, berjuang mencari pekerjaan lagi, dan minta bantuan ke Allah swt,” sambung L.


Selain itu, akun bernama Rahadi Pardana juga menyampaikan kesan serupa. Dia mengatakan bahwa topik videonya sangat relevan bagi dirinya yang berusia 25 tahun.


“Bismillah. Terus ikhtiar dan berdoa. Topik yang relevan buat saya di usia 25 ini. Mudah-mudahan segala impian untuk orang-orang yang kita sayang bisa dimudahkan jalannya. Terimakasih Abi Quraish Shihab,” kata Rahadi.


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Musthofa Asrori