Nasional

PMII Unusia dan Omah Aksoro Suguhkan Teladan Said Budairy

Sel, 10 Desember 2019 | 01:45 WIB

PMII Unusia dan Omah Aksoro Suguhkan Teladan Said Budairy

HM. Said Budairy. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
PMII Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan Omah Aksoro mengelar Haul ke-10 HM. Said Budairy di Kampus Unusia, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Sabtu lalu. Dalam acara tersebut dihadiri oleh H Lukman Hakim Saifuddin, keluarga Said Budairy, dan tamu undangan anggota dan kader PMII se-DKI Jakarta.

Rangkaian yang disuguhkan oleh panitia pelaksana haul ini diawali dengan tahlil dan yasinan untuk almarhum Said Budairy yang dikenal kharismatik dan kepiawaiannya dalam bidang jurnalistik.

Ketua Komisariat PMII Unusia Jakarta Pusat, Hary Rusadi mengucapkan rasa syukur dan terima kasih karena kedatangan keluarga almarhum. Tentu dalam momentum haul salah satu pendiri PMII ini, dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi Omah Aksoro dan PMII UNUSIA Jakarta. 

"Banyak hal yang belum kita ketahui dari seorang Said Budairy. Salah satunya adalah tumbuh sebagai seorang petarung dalam kondisi sebagai seorang piatu sejak beliau masih menyusui," ujar Hary.

Dalam acara haul tersebut juga diselipkan acara testimoni. Salah satunya adalah mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin. 

"Said Budairy adalah sosok yang menjadi penghubung antar-tokoh NU di tengah keadaan yang belum ada telepon pintar. Ditambah lagi, pada saat itu pemuda NU masih berpikir sangat praktis. Jadi apa-apa dianggap sebagai suatu hal yang harus dipikirkan akan keuntungannya. Tapi beliau berbeda," ujar Lukman Hakim.

Said Budairy mulai memerankan moderasinya ketika beliau memimpin Lakpesdam NU yang didirikannya dalam kurun waktu tiga bulan, terhitung dari November 1984, sebuah institusi lintas sektoral.

"Beliau ditunjuk sebagai direktur pada tahun 1988 dan hanya Lakpesdam NU pada saat itu yang secara struktural adalah runtutan NU yang profesional," jelas Lukman.

Kontributor: Dwi Putri
Editor: Fathoni Ahmad