Nasional

Polri Sebut Masih Ada Kelompok yang Merongrong Pancasila

NU Online  ·  Ahad, 24 Februari 2019 | 17:00 WIB

Boyolali, NU Online
Polisi Republik Indonesia (Polri) menyebut ada pihak yang memiliki paham selain paham Pancasila bertebaran di lingkungan kita. Keberadaan pihak itu dianggap mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. 

Pernyataan itu disampaikan, Dir Sosbud Baintelka Polri, Brigjend Merdiamsyam, saat menjadi narasumber seminar nasional di Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII di Asrama Haji, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (24/2). 

Ia mengatakan menjelang tahun politik berpengaruh kepada dinamika kehidupan masyarakat. Untuk itu harus ada komitmen yang kuat antara pamerintah dan tokoh masyarakat termasuk didalamnya PMII. 

"Kalau tidak kita jaga dan antisipasi, ini bahaya," ujarnya pada seminar yang mengusung tema Implementasi Sinergi dan Solidaritas TNI Polri yang dihadiri ribuan kader PMII dari Sabang sampai Merauke. 

Ia menjelaskan, kelompok minoritas sangat berbahaya karena merongrong Pancasila sebagai dasar negara. Kelompok itu, ujar dia, masuk ke internal masyarakat.

"Mereka adalah orang yang memiliki paham luar. Paham yang menginginkan selain paham yang kita anut. Mereka yang ingin mendirikan diluar paham NKRI yang ingin merusak kekuatan kesatuan dan persatuan kita," tuturnya. 

Merdiamsyah mengungkapkan jumah anggota TNI dan Polri yang belum sampai pada satu juta personel tersebut memiliki peran yang sangat berat sehingga perlu banyak dukungan dari semua elemen. Masyarakat, lanjut dia,  masuk pada lembaga Polri yakni Sistem Keamanan Rakyat Semesta.

"Apalagi mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dan memiliki nilai yang penting dalam  menjaga keutuhan negara," tuturnya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)