Nasional

Prof Quraish Shihab Jelaskan Konsep Ibadah yang Luas ketika Puasa 

Sab, 23 Maret 2024 | 15:00 WIB

Prof Quraish Shihab Jelaskan Konsep Ibadah yang Luas ketika Puasa 

Cendekiawan Muslim, Profesor Quraish Shihab (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online
Cendekiawan Muslim, Profesor Quraish Shihab menjelaskan konsep luas mengenai ibadah. Menurutnya banyak aspek ibadah yang bisa dilakukan dengan mudah.


“Ibadah itu bukan cuma mengaji, tidak makan, tidak minum, banyak aspeknya ibadah itu, yang bisa kita lakukan dengan mudah,” kata Prof Quraish Shihab dikutip oleh NU Online melalui akun Instagramnya, Jumat (22/3/2024).


Ia menjelaskan, dalam konsep kekhalifahan saat Adam dan Hawa transit di surga dan dengan menjadi khalifah, Allah memerintahkannya untuk membangun dunia ini dengan memiliki bayang-bayang surga.

 

"Dia diberitahu: Hai Adam di surga tempat kamu sekarang, kamu tidak akan kehausan, kamu tidak akan lapar, kamu tidak akan telanjang, dan kamu tidak akan tersengat matahari," paparnya.


Ia menambahkan dari ketiga kenikmatan surga tersebut, merupakan dasar dari 3 kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan dan papan. Tiga kebutuhan pokok tersebut, membantu manusia sebagai Khalifah untuk membangun dunia.


"Tiga kebutuhan pokok, harus Anda miliki atau Anda membantu yang lain untuk memilikinya,” jelasnya.

 

Kemudian ia menekankan, bahwa sebagai khalifah, tugas manusia membangun dunia ini dengan berbagai aktivitas yang dapat kita lakukan, maka itu sudah termasuk ibadah.


"Setiap aktivitas anda yang dapat anda lakukan, apakah itu aktivitas pikir atau aktivitas hati atau itu aktivitas badaniyah (fisik) semua itu bisa menjadi ibadah kepada Allah," jelasnya.

 

Dapat disimpulkan pada bulan Ramadhan ini, ketika umat Islam berpuasa, hendaknya melakukan kegiatan positif yang banyak karena semua itu dihitung sebagai ibadah.


"Jadi kalau puasa jangan terbatas dong pada ini, ini, ini, karena terbuka lapangan yang sangat luas untuk beribadah kita,” tandas Prof Quraish Shihab.


Puasa jasmani dan rohani
Profesor Quraish Shihab juga menjelaskan konsep puasa jasmani dan rohani. Menurutnya puasa sebagai bentuk pelatihan bukan hanya untuk jasmani tetapi juga untuk rohani.


"Puasa mengingat manusia bahwa dia punya jasmani dan punya rohani. Karena itu, melalui puasa, dia mendidik jasmaninya supaya tidak memperturutkannya; dan melalui puasa, dia membina rohaninya," jelas Prof Quraish Shihab.

 

Dia mengungkapkan bahwa puasa bukan hanya sekadar melakukan kegiatan jasmani, seperti tidak makan dan minum; puasa juga dilakukan untuk kebutuhan rohani.


"Ada orang yang tidak makan tidak minum, tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan puasa. Tetapi sekedar tidak makan tidak minum, dia masih tetap bohong, masih tetap ngerumpi, itu puasanya kurang,” ujarnya.

 

Prof Quraish menambahkan bahwa bukan hanya jasmani saja yang harus dibenahi, rohani juga perlu dibenahi ketika berpuasa.

 

"Jadi kalau ada yang ganggu, ingat saya lagi puasa. Kalau saya membalas gangguannya saya gagal dalam mengendalikan rohani saya dan mendidik diri saya," tuturnya.


Dapat disimpulkan, bahwa tujuan puasa untuk malukan pengendalian jasmani dan pengendalian rohani saat berpuasa.


"Kita secara singkat berkata, bahwa puasa itu mendidik manusia agar dia bisa, memelihara jasmaninya sekaligus memelihara rohaninya. Menghiasi jasmaninya sekaligus menghiasi rohaninya, itu tujuan puasa," tegasnya.