Nasional

Progam Pertanian Jateng Bisa Jadi Rujukan Daerah Lain

Jum, 4 Oktober 2019 | 14:00 WIB

Progam Pertanian Jateng Bisa Jadi Rujukan Daerah Lain

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri peringatan Hari Tani Nasional di Pemalang, Ahad, 29/9. (Foto: NU Online/ist).

Pemalang, NU Online
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, program pertanian Jawa Tengah bisa dijadikan rujukan oleh seluruh daerah di tanah air. Mentan bahkan optimis jika program pertanian di Jawa Tengah dijadikan rujukan oleh daerah-daerah lain, maka dalam waktu paling lama 10 tahun sektor pertanian Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara produsen pertanian.
 
"Program pertanian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semestinya dapat dijadikan rujukan oleh seluruh Kepala Daerah di seluruh tanah air. Jika itu dilakukan, diyakini dalam waktu paling lama 10 tahun sektor pertanian tanah air mampu bersaing dengan Jepang bahkan Amerika," ujar Amran saat menghadiri peringatan Hari Tani Nasional di Pemalang, Ahad (29/9). 
 
Menurutnya, program pertanian paling menonjol dari Gubernur Jawa Tengah, adalah pengawalan pendataan pertanian. Karena data tersebut jadi basik pengelolaan pertanian yang lebih modern terlebih menghadapi revolusi industri 4.0.
 
“Republik ini butuh progam seperti itu, bahkan Ganjar selalu lantang mengatakan tidak boleh impor. Hasilnya hari ini gudang Bulog kita sudah penuh. Soal kartu tani, seluruh daerah mesti belajar pada Pak Gubernur. Ide-ide beliau harus ditularkan dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.
 
Program Kartu Tani Jateng, launjutnya, beberapa waktu lalu menjadi yang terbaik di tingkat nasional. Kartu Tani Jateng berhasil sebagai implementasi penyaluran, total transaksi hingga upload RDKK (e-RDKK) terbaik.
 
Saat ini dari 2,8 juta jumlah petani di Jawa Tengah, 2,5 jutanya telah memegang kartu tersebut dengan total transaksi dari Januari – Agustus 2019 sebanyak 119.329 transaksi.
 
“Ini reformasi dunia pertanian kita agar lebih modern. Jika hal tersebut diikuti kepala daerah lain, 5-10 tahun ke depan kita bakal sejajar dengan negara-negara maju, Jepang, Amerika misalnya. Sekarang kita dorong kenceng untuk petani-petani milenial,” jelasnya.
 
Dia menuturkan, modernisasi pertanian juga terus diupayakan Presiden Joko Widodo. Bahkan dalam jangka empat tahun telah 400.000 alat mesin pertanian (Alsintan) didistribusikan. Jika lima tahun lalu tingkat modernisasi pertanian tanah air hanya 0,04% kini telah mencapai 2,15%.
 
“Bahkan kini peminat kuliah jurusan pertanian kita juga naik 60%. Apa yang dikatakan pak Gubernur benar soal data itu. Saat ini Amerika tingkat modernisasi pertaniannya sebesar 16%, Jepang 17% dan, Thailand 2,5,” ujarnya.
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, data pertanian tersebut jadi dasar utama untuk mengeluarkan kebijakan. Karena pemerintah mengetahui siapa tanam apa kapan dan di mana. Dengan akurasi data seperti itu, diyakini akan memikat para milenial untuk terjun dalam rangka modernisasi sistem pertanian.
 
“Petani muda harus kita libatkan, di lahan yang makin kecil maka teknologi harus masuk. Ingat, kita harus membuat lompatan besar," pungkasnya. 
 
 
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Zunus Muhammad