Daerah

Petani, Tulang Punggung Negara

Jum, 27 September 2019 | 15:30 WIB

Petani, Tulang Punggung Negara

Petani di sawah. (Foto: NU Online/Freepik)

Kendal, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) sejatinya bukanlah sebuah organisasi kemasyarakatan berbasis agama yang biasa. Namun, memiliki kekhasan latar belakang historis yang kuat dalam proses pendiriannya. Selain kisah Komite Hijaz dengan KH Wahab Chasbullah yang dengan tegas menyatakan penolakan terhadap upaya Wahabi untuk menghilangkan makam Nabi Muhammad SAW, juga ada kisah perjuangan membela rakyat yang tertindas.

Peran ulama NU bagi negara juga dapat diketahui dari Laskar Hizbullah yang telah masyhur sehingga resolusi jihad mampu menggelorakan semangat bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Bukti cinta tanah air juga diwujudkan dalam bentuk pembelaan KH Hasyim Asy'ari terhadap petani.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kendal, Ulil Amri menerangkan kepedulian Hadratusy Syech, nama panggilan populer KH Hasyim Asy'ari, saat memberikan sambutan penanaman simbolis kegiatan Tanam Jagung Bersama Ansor di Desa Plantaran, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (27/9) sore.

Bertemakan Gerakan Korporasi Pertanian Generasi Muda Menuju Ketahanan Pangan, Gus Ulil menegaskan kembali ungkapan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. "Petani adalah salah satu tulang punggung negara”.

Kita tahu, sambungnya, bahwa nahdlatul ulama didirikan salah satunya mengkolaborasikan pabrik dengan petani di Jombang. Pada waktu itu digerakkan KH Hasyim Asy'ari agar petani tidak diperas hasilnya. Sedikit berbeda di era modern ini, peran Ansor sebagai generasi muda NU diwanti-wanti untuk meningkatkan kepekaan sosial.

"Di sekitar kita masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita," ujarnya. Ada banyak petani yang membutuhkan pendampingan. Kita bantu agar pertanian menuju masyarakat industrialis," tegasnya di hadapan puluhan kader NU dan tokoh masyarakat yang hadir.

Sementara, Ketua Pokja Pertanian Ansor Kabupaten Kendal, Ngatno dalam kesempatan tersebut mengatakan alasannya memilih Sawah Kramat, Plantaran, Kaliwungu Selatan, sebagai salah satu daerah binaan tani jagung. "Sawah ini kadar airnya masih bagus untuk jagung," katanya.

"Temen-temen ada banyak yang punya pompa air siap dipinjamkan, ada kali Waringi di sebelah barat sawah yang alirannya lebih besar sebagai antisipasi bila irigasi di selatan mengalami kekeringan," lanjutnya menjelaskan.

Disebutkannya, dari total 5 hektar sawah petani binaan Ansor Kabupaten Kendal, 2 hektar berada di Kaliwungu. Selanjutnya saat disinggung terkait pengadaan, ia membeberkan, kegiatan tersebut merupakan program mandiri.

"Ini kegiatan kita (Ansor) secara mandiri, yang disupport dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal dan mendapatkan bibit varietas B18 dari PT BISI Internasional tbk," terangnya.

Karena itu jumlahnya berbeda dengan program bantuan Kementrian. Diungkapkannya, tahun 2018 bantuan disebar di beberapa titik yang ada di Kecamatan Singorojo. "Kalau tahun ini bantuan benih digarap area persawahan yang ada di Kecamatan Patean, kurang lebih 700 hektar luasnya," sambungnya.

Ikhtiyar para pengurus Ansor dalam memajukan petani mendapat sambutan positif dari Kades Plantaran, Mudigdo. Kepada para pegiat pertanian NU tersebut ia berharap perjuangan para kader NU, khususnya di desa Plantaran membuahkan hasil yang memuaskan.

"Semoga mencapai hasil yang tuntas, bisa berlanjut, berkesinambungan dan mendapatkan berkah Allah sehingga petani menjadi lebih maju dan sejahtera dengan ridha Allah SWT," harapnya.

Kontributor: A. Rifqi Hidayat
Editor: Fathoni Ahmad