Nasional ADVERTORIAL

Program Konservasi Bekantan Pertamina Diapresiasi Pemkab Barito Kuala

Sen, 7 Juni 2021 | 13:45 WIB

Program Konservasi Bekantan Pertamina Diapresiasi Pemkab Barito Kuala

Bupati Barito Kuala Noorliliyani AS (kiri) memberikan penghargaan kepada Pertamina pada peringatan Hari Lingkungan Sedunia di Kawasan Konservasi Bekantan, Pulau Curiak, Kalimantan, Senin (7/6). (Foto: Dok. MOR VI)

Barito Kuala, NU Online

Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Noorliliyani AS memberikan penghargaan kepada Pertamina atas kontribusinya dalam melestarikan habitat bekantan melalui Program Konservasi Bekantan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Pulau Curiak Barito Kuala.

 

Penghargaan diberikan Bupati Barito Kuala saat memperingati Hari Lingkungan Sedunia di Kawasan Konservasi Bekantan Pulau Curiak, Barito Kuala, pada Senin (7/6).

 

Program konservasi yang dijalankan sejak tahun 2015 ini dilakukan Pertamina bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia dengan melibatkan masyarakat melalui kelompok nelayan dan kelompok sadar wisata yang ada.

 

"Melindungi bekantan dan menyelamatkan ekosistem lahan basah merupakan peran kita bersama baik pemerintah, universitas, komunitas dan dunia usaha. Terima kasih kepada Pertamina atas kontribusinya kepada masyarakat Kabupaten Barito Kuala dan konservasi Bekantan," ujar Noormiliyani.

 

Bekantan atau yang memiliki nama ilmiah Nasalis larvatus, adalah jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus Nasalis. Bekantan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di hutan bakau, rawa, dan hutan pantai. Ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan.

 

Komitmen Pertamina bagi lingkungan telah dilakukan sejak tahun 2015 yang kala itu dinisiasi dengan kegiatan evakuasi dan rehabilitasi bekantan sebagai maskot Kalimantan Selatan. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir telah dilakukan 40 kali pelepasliaran bekantan.

 

Hasil penghitungan jumlah bekantan dari 14 menjadi 28 ekor bekantan pada tahun 2021 dan penanaman 4.000 bibit mangrove. Pelepasliaran bekantan dan dukungan penciptaan alam hidup bekantan merupakan keberhasilan program konservasi ini yang melibatkan sinergi berbagai pihak di Pulau Curiak.

 

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Kalimantan, Susanto August Satria menjelaskan program konservasi bekantan ini merupakan salah satu program unggulan CSR. Dengan menjalankan program konservasi bekantan ini, Pertamina raih penghargaan Indonesia Green Awards 2021 dari The La Tofi School of CSR.

 

"Semoga dengan penghargaan yang diberikan oleh Pemkab Barito Kuala, menjadi penambah semangat untuk Pertamina berbuat memberikan manfaat bagi masyarakat dan alam sekitar melalui program-program TJSL yang inovatif," tutup Satria.


Editor: Kendi Setiawan