Nasional

Rahasia Menjaga Produktivitas Selama Bekerja dari Rumah

Sab, 18 April 2020 | 00:30 WIB

Rahasia Menjaga Produktivitas Selama Bekerja dari Rumah

Bertindak seolah-olah pada jam-jam kerja kita tetap memiliki kewajiban dari kantor menjadi salah satu langkah penting menjaga produktivitas bekerja dari rumah. (Ilustrasi)

Jakarta, NU Online
Sejak pertengahan bulan Maret 2020, setelah merebaknya wabah Corona Virus (Covid-19) di Indonesia, banyak organisasi atau perusahaan mulai menjadikankan work from home (WFH) sebagai ketentuan aktivitas para pegawainya. Akibatnya, hampir setiap orang sibuk memainkan gawai atau laptop mereka. Tak sedikit di antara mereka yang bekerja di meja makan dengan perasaan tak menentu karena belum adanya persiapan atau standar yang disepakati.

Dosen Psikologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Ahmad Muhidin mengatakan sebenarnya, bekerja dari rumah memiliki beberapa keuntungan. "Salah satunya kita tidak perlu membuang waktu di perjalanan, atau harus menemui kemacetan kendaraan. Kita pun bebas dan bisa berpakaian dengan nyaman, serta memiliki fleksibilitas dalam jadwal," ujarnya, Jumat (17/4).
 
Namun, sambung dia, perubahan tiba-tiba bekerja dari kantor ke rumah, mungkin menjadi masalah ketika organisasi tetap menuntut produktivitas yang tinggi, terutama bagi mereka yang juga memiliki anak. Seorang pegawai tidak hanya dituntut terus tetap produktif seperti di tempat kerja, tetapi juga dituntut merawat dan mendidik anak-anak pada saat yang sama, karena anak-anak mereka juga dituntut untuk learning from home (belajar dari rumah).
 
Nah, bagaimana mempertahankan produktivitas walaupun bekerja dari rumah?Menurut Muhidin ada beberapa tips atau langkah yang bisa dilakukan.
 
Pertama, bertindak seolah-olah pada jam-jam kerja kita tetap memiliki kewajiban dari kantor. Situasi pandemi saat ini menuntut kreativitas, sehingga diperlukan pemikiran dengan memperbanyak informasi positif via online, misalnya, tentang apa yang harus dilakukan untuk mendefinisikan masalah organisasi saat ini. Selain itu, langkah ini dilakukan dalam mencari solusi untuk membantu organisasi tetap produktif.

"Kemampuan untuk meminta bantuan sangat penting untuk menjaga kesehatan mental agar Anda tetap produktif melakukan pekerjaan," kata dosen yang sewaktu mahasiswa aktif di PMII ini.

Langkah kedua, bekerja dari rumah sebaiknya menyiapkan ruang kerja khusus. "Idealnya ada kamar kosong. Jika tidak ada, Anda dapat menyiapkannya di meja ruang tamu atau meja ruang makan. Siapkan peralatan yang Anda butuhkan, seperti laptop, charger, telepon, headphone, pena, dan kertas," paparnya.
 
Produktivitas bekerja dari rumah juga didukung dengan komunikasi, utamanya dalam memonitor isu dan masalah pekerjaan. Untuk itu dapat dilakukan komunikasi rutin lewat teknologi komunikasi seperti Skype, Cisco, WhatsApp, dan media lainnya agar kita tetap terhubung dengan atasan dan tim di kantor untuk meng-update informasi sekaligus menghindari perasaan terisolasi. 
 
Saat ini, lanjut Muhidin, banyak aplikasi yang dapat digunakan. Namun, harus selektif aplikasi mana yang dipilih terkait dengan keamanannya. Selain itu, menjaga kerahasiaan dan keamanan dengan kata sandi yang kuat pada perangkat internet Anda harus dilakukan. Tujuannya agar informasi-informasi rahasia penting pekerjaan tidak jatuh ke orang lain.

Berikutnya, membuat daftar kegiatan harian. Ketika bekerja dari rumah artinya kita juga harus menjadi manajer bagi diri kita sendiri. Kitalah yang harus mengelola produktivitas, serta mengarahkan potensi staf yang ada di bawah kita. "Prioritaskan apa yang akan Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya sepanjang hari, berikan diri Anda waktu istirahat sehingga Anda bisa tetap fokus dan terhindar dari kelelahan," sarannya.

Bekerja dari rumah, juga artinya kita mungkin saja berada di antara serta bersama pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga lainnya. Untuk itu, komunikasikan dengan mereka tentang aktivitas pekerjaan yang dilakukan, juga menginformasikan waktu dan kepentingan pekerjaan kita.

"Cobalah untuk berbagi waktu dengan membuat kesepakan agar tuntutan kantor dan rumah dapat terpenuhi keduanya. Manfaatkan fleksibilitas bekerja dari rumah untuk menyempatkan pekerjaan rumah di sela-sela kegiatan rapat online atau menyelesaikan pekerjaan. Sisihkan waktu atau istirahat sejenak untuk bermain dengan anak-anak sebagai hadiah tidak mengganggu Anda bekerja," imbuhnya.

Untuk menjaga konsistensi demi pencapaian produktivitas bekerja dari rumah, Muhidin menyarankan pada sore setiap hari, agar mendaftar tugas dan tujuan pekerjaan hari berikutnya. "Sehingga, besok pagi Anda memiliki kejelasan fokus pekerjaan yang harus dilakukan, tidak perlu berpikir membuang waktu lagi," katanya.
 
Penting juga untuk diingat, kita harus membatasi keasyikan menonton televisi dan bermedia sosial. Pasalnya, kata Muhidin, hal itu itu malah dapat mengganggu produktivas dan bisa jadi meningkatkan kecemasan.
 
"Buktikan kepada organisasi bahwa ketika Corona Virus berlalu nanti Anda tetap dapat dipercaya untuk terus bekerja dari rumah sekalipun," pungkasnya.
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi