Nasional RAKERNAS GUSDURIAN 2023

Rakernas Jaringan Gusdurian 2023 Resmi Dibuka dengan Simbolis Angklung 

Jum, 24 November 2023 | 19:30 WIB

Rakernas Jaringan Gusdurian 2023 Resmi Dibuka dengan Simbolis Angklung 

Pembunyian angklung oleh Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian dan perwakilan Koordinator Jaringan Gusdurian daerah. (Foto: Jaringan Gusdurian)

Depok, NU Online

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Gusdurian resmi dibuka Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat pada Jumat (24/11/2023). Rakernas tersebut dibuka oleh Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad dengan simbolis menggerak angklung yang juga diikuti oleh perwakilan Koordinator Jaringan Gusdurian dari daerah.


"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya bersama dengan kawan-kawan, bersama-sama membunyikan angklung sebagai tanda bahwa Rakernas Gusdurian 2023 resmi dibuka," ujarnya.


Jay Ahmad menjelaskan bahwa Rakernas Jaringan Gusdurian 2023 merupakan mandat dari pertemuan Jaringan Gusdurian 2022 di Surabaya yang menjelaskan bahwa Rakernas ini dilakukan satu tahun sekali dan khusus untuk kordinator. Hal ini berarti pertemuan ini tidak terbuka untuk umum mengingat forum akan fokus dalam perbincangan pada ide-ide dan kerja-kerja besar Jaringan Gusdurian.


"Kita akan bicara apa yang akan kita lakukan selama satu tahun ke depan di Jaringan Gusdurian. Kalau bahasa gampangnya itu kita berbagi beban. Kira-kira begitu. Artinya, beban yang kemudian kita bagi bareng-bareng. Maka yang muda-muda ini terus bergerak terutama teman-teman koordinator komunitas Gusdurian," paparnya.


Ia menegaskan tujuan dari Rakernas Jaringan Gusdurian 2023 adalah merefleksikan kerja-kerja Gusdurian satu tahun ke belakang dan juga merumuskan kerja Gusdurian satu tahun ke depan di tahun 2024.


"Tentu kita masih ingat kenangan satu Tahun yang lalu, 1500 hadir di Surabaya, itu berbicara ide-ide besar, bagaimana Gusdurian akan dikerjakan, maka ide-ide besar itu tahun ini mari kita kerucutkan apa yang akan kita kerjakan satu tahun ke depan benar-benar bisa terkolaborasi dan terorkestrasi di dalam jaringan Gusdurian," imbuhnya.


Sebab, menurutnya, masing-masing Komunitas Gusdurian punya ciri khasnya sendiri-sendiri. Ada yang fokus di isu tolernasi, tetapi tidak berarti Gusdurian hanya mengurus hal itu saja. Ada banyak isu lain yang dikerjakan oleh Gusdurian. 


Ia mengungkapkan bahwa empat tahun lalu, Jaringan Gusdurian mendeklarasikan Gusdurian peduli. Hal tersebut semakin meneguhkan komitmen Gusdurian pada kerja-kerja Kemanusiaan, tidak hanya terpaku pada soal toleransi.


"Saya kira-kira kawan-kawan di Sulawesi Papua, salah satu yang dikerjakan tidak hanya soal toleransi, tetapi di luar Jawa masih banyak tambang yang perlu kita kawal betul karena tambang yang tidak berdampak betul pada masyarakat dan lingkungan di mana kita hidup. Artinya itu semakin menegasakan bahwa Gusdurian tidak hanya isu toleransi dan kerja-kerja Jaringan Gusdurian," pungkasnya.


Sementara itu, Ketua Panitia Rakernas Gusdurian 2023, Wahyuni Della Sari, mengatakan bahwa Rakernas Jaringan Gusdurian 2023 dihadiri oleh 261 peserta dari berbagai wilayah.


"Saya sebagai perwakilan panitia ingin melaporkan bahwa Rakernas Gusdurian 2023 dihadiri sebanyak 261 peserta dari berbagai wilayah berkumpul pada hari ini," ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa dalam Rakernas Jaringan Gusdurian 2023 ada tiga forum, yaitu forum refleksi gerakan, forum kerja gerakan, dan forum demokrasi Gusdurian.


"Sesuai dengan tema kita dari Rakernas ini sebagai gerakan masif untuk Indonesia yang ekslusif. Dalam Rakernas ini akan ada tiga acara besar, acara pertama akan ada forum refleksi gerakan, lalu akan ada forum kerja gerakan, dan forum demokrasi Gusdurian. Semoga dari Rakernas ini akan merumuskan gerakan yang masif dan menginspirasi," pungkasnya.