Nasional

Reaksi Andre Taulany Mendengar Kiai Said Ngaji Burdah

Rab, 8 Mei 2019 | 23:15 WIB

Reaksi Andre Taulany Mendengar Kiai Said Ngaji Burdah

Andre Taulany (kiri) memegang tasbih pemberian Kiai Said.

Jakarta, NU Online
Komedian Andre Taulany berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Melalui pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Andre mengaku banyak mendapatkan ilmu, menerima tasbih, dan ijazah dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

"Alhamdulillah saya banyak mendapatkan ilmu yang tentu saja ini menjadi berkah, yang insyaallah mudah-mudahan bisa saya amalkan, Pak Kiai. Dan saya juga mendapatkan amanah, yaitu berupa tasbih. Insyaallah mudah-mudahan ini bisa saya gunakan setiap kali berdzikir, bershalawat untuk membekali diri supaya lebih baik lagi," terang Andre. 

Andre tetap duduk dengan tenang. Kemudian, pria yang pernah menjadi vokalis grup band Stinky itu mendapatkan 'suguhan' syair-syair Kasidah Burdah yang dilantunkan Kiai Said beserta penjelasannya.

Berikut di antara syair-syair Kasidah Burdah yang dilantunkan Kiai Said.

جاءت لدعوته الأشجارساجدة # تمشي إليه علي ساق بلاقدم

Pepohonan datang memenuhi panggilannya dengan sikap tunduk sopan # Berjalan menghadap kepadanya dengan batang tanpa telapak terciptakan.

أقسمت بالقمر المنتشقّ إلمنتشق إنّ له # من قلبه نسبةمبرورة القسم

Aku bersumpah demi penguasa rembulan nan pecah # Sesungguhnya hati nabi nan terbelah bak bulan yang dibelah.

وماحوالغارمن خيروّمن كرم # وكلّ طرف من الكفّارعنه عمي

Dalam Gua Tsur, Nabi bersembunyi Abu Bakar sahabat yang menyertai # Semua mata kafir jadi buta tak dapat melihat mereka berdua.

فالصّدق في الغاروالصّدّيق لم يرما # وهم يقولون مابالغارمن أرم

Nabi dan Abu Bakar as-Siddiq keduanya berada dalam gua # Mereka orang-orang kafir berkata tak seorang pun dalam gua.

"Itu namanya Kasidah Burdah," ucap Kiai Said.

Andre tampak terkesima atas syair yang didengungkan Kiai Said. Ia mulai menunjukkan rasa penasarannya. Sejumlah pertanyaan pun kemudian diajukannya.

"Burdah tuh apa? Selendang, surban?" tanya Andre.

"Iya, asal mulanya (itu)," jawab Kiai Said.

Kiai Said kemudian menjelaskan tentang asal mula Kasidah Burdah. Menurutnya, ada seorang sahabat bernama Ka'ab bin Zuhair bin Abi Salma memuji Nabi Muhammad, lantas dihadiahi burdah (selimut yang bergaris-garis). Hingga kini, kata Kiai Said, burdah terdapat di Turki.

Kiai Said melanjutkan, setelah kejadian yang dialami Sahabat Ka'ab, setiap ada syair yang memuji Nabi Muhammad disebut dengan Kasidah Burdah. Namun, di antara Kasidah Burdah yang populer, terkenal karena mempunyai dampak spiritual, yakni karangan Imam al-Bushiri.

"Karena beliau waktu ngarang itu lagi sakit lumpuh, struk, mimpi jumpa Nabi Muhammad minta izin mau muji-muji. Seminggu ketemu lagi (dengan Nabi Muhammad) dibaca, diusap-usap (dalam) mimpinya (kemudian) sembuh," ucapnya.

Kiai Said menyakini keistimewaan Burdah.  Baginya, Burdah bukan hanya bisa menjadi obat, tetapi juga membuatnya kuat dalam menghadapi caci maki orang-orang yang tidak menyukainya.

Hal itu membuat Andre semakin penasaran. Lantas ia mengungkapkan keinginannya kepada Kiai Said bahwa dirinya mau mempelajari syair-syair burdah.

"Ada di mana tuh, Pak Kiai? Saya mau ngapalin juga," ucapnya 

Pertanyaan Andre mendapat respons oleh Sekretaris Pribadi Kiai Said, Mohamad Sofwan yang sedari awal mengikuti pertemuan tersebut. Sofwan menyarankan kepada Andre untuk mengikuti pengajian Burdah Kiai Said seusai shalat subuh.

"Lebih ringkasnya, ini selama ramadhan, beliau (Kiai Said) habis subuh mengaji burdah, (jadi) bisa diikuti di NU Channel," kata Sofwan.

"Oh di NU Channel? Oke," ucap Andre. 

"Jadi melanjutkan ngaji hari ini lah," sambung Sofwan diiringi tawa kecil.

"Setiap habis sahur, ya?" Itu di Youtube atau di tv?" Andre kembali mengajukan pertanyaan.

"Di Youtube ada," jawab Sofwan. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)