Nasional

Sambut 60 Tahun YKMNU, Klinik Hemodialisis Muslimat NU Beralih Status Jadi Klinik Utama

Ahad, 11 Juni 2023 | 22:00 WIB

Sambut 60 Tahun YKMNU, Klinik Hemodialisis Muslimat NU Beralih Status Jadi Klinik Utama

Klinik Hemodialisis Muslimat NU. (Foto: Dok. YKMNU)

Jakarta, NU Online
Menyambut Harlah Ke-60 Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama (YKMNU), Klinik Hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada I Hang Tuah beralih status menjadi Klinik Utama Muslimat NU Cipta Husada mulai Juni 2023 ini. Rencananya, klinik ini tidak hanya menerima pasien cuci darah, tetapi juga bakal membuka praktik dokter dengan spesialis tertentu.


Ketua Umum YKMNU Hj Endang Sulistinah Umar Wahid menyampaikan bahwa perubahan itu adalah bentuk upaya YKMNU dalam memaksimalkan pelayanan, sesuai arahan Ketua Badan Pembina YKMNU Hj Khofifah Indar Parawansa. Upaya ini juga bagian dari langkah penyesuaian terhadap perubahan-perubahan aturan yang ditetapkan pemerintah.


“Alhamdulillah masih bertahan. Itu niatan untuk kita membuat menambah kegiatan di situ,” kata Endang pada Ahad (11/6/2023).


Senada, Kepala Klinik Utama Muslimat NU Cipta Husada dr Lulu Arivista Raharjo menyampaikan bahwa klinik tersebut akan membuka spesialis penyakit dalam pada Agustus 2023 mendatang. Hal ini sehubungan dengan alih status klinik tersebut.


“Untuk tahun ini selain cuci darah rencananya akan buka praktik spesialis dalam. Realisasinya sekitar bulan Agustus,” kata dokter Lulu.


“Mungkin setelah penyakit dalam, bila ada dokter spesialis lain, bisa juga dipersilakan,” lanjut dokter lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta itu.


Hingga Juni ini, klinik masih hanya menerima pasien cuci darah dan mungkin transfusi darah bagi pasien cuci darahnya. Per bulan ini, Klinik Utama Muslimat NU Cipta Husada melayani 85 pasien hemodialisis. Mereka beragam dari segi usia, mulai 45 tahun sampai 60-an tahun. Namun, ada juga yang masih berusia 20-an tahun.


“Biasanya hipertensi sejak dini. Mungkin dari orang tuanya atau secara genetik kurang baik, jadi ginjalnya kena,” ungkapnya.


Klinik ini juga melayani pasien dengan biaya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Sebenarnya untuk klinik sendiri sudah bekerja sama dengan BPJS.  Jadi, semua pasien BPJS boleh untuk daftar ke sini,” tandasnya.


“Di luar BPJS juga kita melayani,” lanjut dokter Lulu.


Sebelumnya, Klinik Hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada I ini merupakan Rumah Bersalin Muslimat NU yang didirikan pada tahun 1966. Bangunan Rumah Bersalin itu pada mulanya merupakan rumah pribadi KH Saifuddin Zuhri yang kemudian diwakafkan untuk Muslimat NU. Pada 2008, YKMNU bekerja sama dengan PT Masa Cipta Husada mengubah statusnya menjadi Klinik Hemodialisis.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori