Nasional KONGRES IV PAGAR NUSA

Sampaikan LPJ, Nabil Haroen Ungkap 5 Capaian PP Pagar Nusa 2017-2022

Rab, 7 Desember 2022 | 06:45 WIB

Sampaikan LPJ, Nabil Haroen Ungkap 5 Capaian PP Pagar Nusa 2017-2022

Ketua PP PSNU Pagar Nusa M Nabil Haroen (pakai blankon) saat pembukaan Kongres ke-4 Pagar Nusa di TMII Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa M Nabil Haroen menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) selama lima tahun kepemimpinan sejak 2017 hingga 2022. Terdapat lima capaian yang diperoleh PP Pagar Nusa di bawah komando Nabil Haroen.


Pertama, sistem pendataan anggota dan registrasi. Gus Nabil menegaskan bahwa Pagar Nusa telah berhasil membuktikan diri sebagai organisasi yang adaptif dengan teknologi.


“Kita menggunakan sistem digital yang terintegrasi, untuk menyatukan data terkait sebaran anggota dan rekrutmen,” ungkap Gus Nabil, saat menyampaikan LPJ dalam Sidang Pleno III Kongres IV Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Selasa (6/12/2022).


Pagar Nusa kini memiliki sistem e-KTA atau kartu tanda anggota elektronik yang mampu mendata seluruh pendekar di Indonesia. “Dengan adanya e-KTA, kita bisa tracking identitas anggota secara lebih mudah dan cepat, hanya dalam hitungan detik,” tegasnya.


Kedua, penguatan proses administrasi. Menurut Gus Nabil, sistem keanggotaan yang terintegrasi dalam mekanisme digital ini sangat membantu dalam setiap proses keorganisasian. Di antaranya proses administrasi organisasi, penerbitkan surat keputusan (SK), serta rekomendasi.


“Kita mendukung penguatan sistem administrasi kader, meski masih perlu terus dilakukan perbaikan. Ke depan, akan kita teruskan dengan pelatihan-pelatihan administrasi yang terintegrasi dengan sistem kaderisasi,” tutur Gus Nabil.


Ketiga, penguatan pelatihan dan pendidikan kader. Inilah komitmen PP Pagar Nusa di bawah kepemimpinan Gus Nabil. Ia telah mampu mendorong penguatan pelatih-pelatih dengan pendidikan berjenjang.


“Sudah ada percepatan dalam sistem Pendidikan pelatih. Namun, permintaan yang tinggi dari internal Pagar Nusa dan masyarakat secara luas mengharuskan kita lebih siap untuk ke depan,” katanya.


Keempat, penguatan kerja sama dengan instansi strategis, baik dari pemerintahan dan swasta, hingga jaringan internasional.


Selama lima tahun terakhir, PP Pagar Nusa telah melakukan berbagai kerja sama kelembagaan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan kementerian-kementerian.


Selain itu, Pagar Nusa menjalin kerja sama juga dengan kedutaan dari negara-negara sahabat. Hal ini menghasilkan terbentuknya enam pimpinan cabang istimewa Pagar Nusa di luar negeri.


“Momentum pandemi yang telah lewat, juga menjadi sejarah kolaborasi Pagar Nusa dengan berbagai pihak,” tutur pria yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) ini.


Kelima, kemandirian. Inilah wujud nyata dari amanah dan pesan yang disampaikan para kiai NU, yakni tentang kemandirian organisasi. “Ternyata kita mampu mandiri. Dengan kebersamaan, dengan saling membantu, dengan saling berbagi peran,” tandasnya.


Ia merasa sangat bangga dengan para kader yang mampu gotong-royong membangun padepokan, mendirikan kantor bersama, membeli mobil dan bus sebagai aset organisasi dengan uang hasil iuran, juga atas hasil iuran membeli matras untuk latihan.


“Sekecil apapun, ini merupakan usaha bersama menjadi organisasi mandiri,” pungkas Anggota Komisi IX DPR RI ini.


Diberitakan sebelumnya, LPJ PP PSNU Pagar Nusa 2017-2022 ini telah diterima oleh 24 pimpinan wilayah Pagar Nusa se-Indonesia dan disahkan dalam Sidang Pleno III sebagai keputusan dari Kongres IV Pagar Nusa, pada Selasa semalam. Terdapat dua pimpinan wilayah yang menolak, yakni Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori