Nasional

Sarbumusi Terlibat di Forum Perkembangan Terkini Minyak Sawit dan Nabati di Uni Eropa

Kam, 22 Juni 2023 | 21:00 WIB

Sarbumusi Terlibat di Forum Perkembangan Terkini Minyak Sawit dan Nabati di Uni Eropa

Wakil Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi (kanan) bersama Ketua Komite Perdagangan dan Parlemen Eropa Bernd Lange. (Foto: dok Sarbumusi)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) K-Sarbumusi Soeharjono menghadiri dan terlibat di dalam Forum Perkembangan Terkini terkait Minyak Sawit dan Minyak Nabati Lain di Uni Eropa.   


Forum tersebut berlangsung di Kantor Perwakilan Uni Eropa Plaza Astra lantai 29, Jakarta, pada Selasa (20/6/2023) lalu. 


Kepada NU Online, Soeharjono memaparkan beberapa hal terkait pertemuan itu. Ia hadir sebagai delegasi parlemen Uni Eropa  perwakilan dari serikat pekerja/serikat buruh.


Di dalam forum itu, dibahas mengenai dinamika serta situasi terkini, baik di dalam maupun luar negeri yang mempengaruhi pasar minyak nabati dunia, terutama beberapa kebijakan terkait minyak sawit di sebagian negara Uni Eropa.


Industri kelapa sawit merupakan sektor strategis yang memiliki kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja bagi jutaan pekerja/buruh.


Menurut Soeharjono, saat ini industri sawit Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya karena ada kampanye negatif dan kebijakan diskriminatif yang berasal dari luar negeri, seperti yang terjadi di Uni Eropa.


"Kelapa sawit ini sangat penting untuk NKRI. Buktinya begitu harga kelapa sawit tinggi dan ada isu minyak goreng, reaksi masyarakat sedemikian besarnya. Mulai sekarang kita harus mulai membangun dari bawah," jelas Soeharjono, Kamis (22/6/2023).


Ia menjelaskan bahwa dengan memperhatikan dinamika dan situasi terkini, maka diperlukan penyamaan narasi bersama seluruh pemangku kebijakan sawit nasional. Tujuannya untuk menyiapkan strategi kampanye positif dan program diplomasi minyak sawit Indonesia yang berkelanjutan di arena internasional.


Sebab dinamika dan situasi terkini, baik di dalam maupun luar negeri, sangat mempengaruhi pasar minyak nabati dunia, terutama soal kebijakan terkait minyak sawit di beberapa negara Uni Eropa.


"Kami, Sarbumusi dan elemen serikat pekerja/serikat buruh yang hadir ini menyampaikan kepada Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk dapat melihat secara proporsional terhadap indutri sawit Indonesia mulai dari pekebunan dan sampai kepada pengolahan industri sawitnya," jelas Soeharjono.


Soeharjono menyampaikan pesan dari Pietro Paganini, Profesor Administrasi Bisnis di Universitas John Cabot, Roma Italia yang mengatakan bahwa supremasi kelapa sawit akan menjangkau masyarakat dunia.


Menurut Paganini, saat ini sangat tepat bagi Indonesia untuk mengambil peranan sebagai pemimpin dalam penyediaan minyak nabati di dunia. 


Minyak kelapa sawit saat ini dibutuhkan oleh Uni Eropa, bahkan dunia untuk mengisi kekosongan stok sunflower oil yang tidak dapat diisi oleh minyak nabati lain seperti soyabean oil, rapeseed oil, maupun olive oil.


"Indonesia telah lebih maju dalam pembangunan kelapa sawit secara berkelanjutan. Indonesia juga telah menunjukkan kerja keras untuk mengatasi deforestasi selama satu dekade terakhir," kata Paganini disampaikan Soeharjono. 


Karena itu, tegas Soeharjono, Sarbumusi meminta kepada Delegasi Parlemen Uni Eropa untuk dapat memastikan standar kepatuhan kepada pelaku usaha di Eropa terkait prinsip-prinsip dan hak dasar di tempat kerja (Fundamental Principle Right at Work-ILO Core Conventions), khususnya terkait jaminan atas kebebasan berserikat serta perundingan bersama (Konvensi ILO 87 dan 98).


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan