Nasional

Sejumlah Menteri dan Tokoh Nasional Meriahkan Harlah Pesantren Tebuireng 

Kam, 22 Agustus 2019 | 01:00 WIB

Sejumlah Menteri dan Tokoh Nasional Meriahkan Harlah Pesantren Tebuireng 

KH Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng. (Foto: Syarif Abdurrahman/NU Online)

Jombang, NU Online
Memperingati hari lahirnya yang ke-120 tahun, Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur menggelar serangkaian acara selama tiga hari sejak Jumat hingga Ahad (23-25/8). 
 
Rangkaian acara yang akan digelar, antara lain seminar nasional, bakti sosial, dan testimoni dari santri Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari.
 
Para tokoh nasional, pengasuh pesantren, ketua organisasi keagamaan hingga menteri dijadwalkan bakal hadir pada acara ini. Menteri yang akan hadir antara lain, Menteri Pendidikan RI Muhajir Efendi, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
 
Ikut diundang serta pimpinan organisasi keagamaan dan pengasuh pondok pesantren yang memiliki ciri khas masing-masing. Antara lain, Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur. Juga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan karena merupakan pesantren tertua di Jawa Timur. 
 
"Gontor punya ciri sendiri yakni punya sekitar 30 cabang. Ada 350-400 alumni Gontor yang mendirikan pesantren dengan model yang sama," kata Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Rabu (21/8).
 
Gus Sholah juga mengundang pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Lamongan Jawa Timur. Yayasan SPMAA yang didirikan Guru Muhammad Abdullah Muchtar pada 1961.
 
"SPMAA adalah pesatren kecil yang punya ciri khusus dan amat menarik karena alumninya punya militansi tinggi," kata cucu pendiri NU Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari itu. 
 
Selain itu Gus Sholah mengundang ormas Islam seperti Al-Khairaat Palu, Sulawesi Tengah. Al-Khairaat sendiri didirikan oleh Habib Idrus bin Salim Aljufri pada 1930.
Para tokoh dan pimpinan pesantren itu akan tampil sebagai pembicara pada seminar nasional dengan tema Peran dan Sumbangsih Pesantren dalam Mencerdaskan Bangsa
 
"Al-Khairaat punya sekolah lebih dari 1000 santri di Indonesia Timur," jelas putra KH Wahid Hasyim ini.
 
Menurut panitia, kegiatan diawali seminar pada Jumat (23/8). Hadir sebagai pemateri adalah M Luthfillah Habibi (Sekum Pesantren Sidogiri), H Ahmad Zayadi (Direktur PD Pontren Kemenag RI), KH Salahuddin Wahid (Pengasuh Pesantren Tebuireng), KH Hasan Abdullah Sahal (Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor) dan KH Glory Islamic (Pengasuh Yayasan SPMAA Lamongan).
 
Sedangkan keesokan harinya dengan narasumber Syafiq A Mughni (Ketua PP Muhammadiyah), Al-Habib Ali Bin Muhammad Al Jufri (Ketua Umum PB Al Khairaat)
Juga akan hadir Mohammad Nasir (Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi), H Muhammad Nuh (Ketua Bidang Pendidikan PBNU), dan H Mohammad Zahri (Ketua Umum JSIT).
 
Di hari terakhir seminar dengan tema Tantangan Pendidikan Nasional Menuju Satu Abad Indonesia dengan pembicara Muhajir Efendi (Menteri Pendidikan RI) dan  Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI). 
 
Untuk acara ijazah, istighotsah dan testimoni santri Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari akan digelar di halaman Pesantren Tebuireng pada Ahad (25/8) malam. 
 
Menurut Ali Subhan, sekretaris panitia, para santri Hadratussyaikh yang akan memberikan testinomi antara lain KH Abu Bakar (Jombang), KH Afandi (Nganjuk), KH Ruhan Sanusi (Jombang) dan KH Masyhuri dari Malang Jawa Timur. 
 
"Kita juga menyediakan penginapan buat peserta seminar. Seminar selama tiga hari ini semua gratis," tandasnya. 
 
Pewarta: Syarif Abdurrahman 
Editor: Ibnu Nawawi