Nasional

Dedikasi Tinggi KH Ahmad Bagdja untuk NU

Kam, 6 Februari 2020 | 05:40 WIB

Dedikasi Tinggi KH Ahmad Bagdja untuk NU

Jenazah KH Ahmad Bagdja dishalatkan di Masjid PBNU, Kamis (6/2). (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal PBNU, H A Helmy Faishal Zaini menilai almarhum KH Ahmad Bagdja adalah sosok cerdas yang mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk berkhidmah melali NU. Kiai Ahmad Bagdja juga fokus dalam mengabdi memperjuangkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah melalui NU.
 
Hal itu disampaikan Sekjen Helmy setelah shalat jenazah almarhum KH Ahmad Bagdja di Masjid Annahdlah Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (6/2) pagi.
 
"Beliau memiliki kiprah yang sangat luas dalam kancah Nasional. Ide-ide dan pikirannya selalu segar. Banyak ide dan gagasan yang kemudia menjadi terobosan di lingkungan NU lahir dari KH Ahmad Bagdja," ujar Sekjen Helmy.
 
Selain itu, sebagai Sekjen PBNU tahun 1994-1999, Helmy menilai, KH Ahmad Bagdja sukses mendampingi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kala itu menjadi Ketua Umum.
 
"KH Ahmad Bagdja dan Gus Dur mampu dan sukses menjadi nahkoda NU pada masa-masa transisi demokrasi," ungkap Sekjen Helmy.
  
Ia berharap warga dan kader NU bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum KH Ahmad Bagdja.
 
Sebelumnya Sekjen mengatakan keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya KH Ahmad Bagdja. "Insyaallah husnul khatimah, diampuni segala kesalahannya, serta ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah," kata Sekjen.
 
Prosesi shalat jenazah dihadiri juga oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Mustasyar PBNU H Jusuf Kalla, sejumlah Ketua PBNU dan ketua lembaga-lembaga di bawah PBNU.
 
Sebelumnya dikabarkan tokoh NU, KH Ahmad Bagdja, wafat Kamis (6/2)  pukul 01.09 WIB di RS Jakarta Medical Center (JMC). Almarhum lahir di Kuningan, Jawa Barat 1 Maret 1943, dikenal juga sebagai Ketua Umum PMII periode 1977-1981.  
 
Selain itu ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta, Ketua Badan Koordinasi Senat-senat Mahasiswa IKIP se-Indonesia (1970), dan Sekjen PBNU pada periode kedua kepengurusan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tahun 1989-1994. 
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Fathoni Ahmad