Nasional

Sekretaris LTN PBNU Dorong Aktivis Gusdurian Milenial Perkuat Literasi tentang Gus Dur

Rab, 28 Desember 2022 | 16:30 WIB

Sekretaris LTN PBNU Dorong Aktivis Gusdurian Milenial Perkuat Literasi tentang Gus Dur

Suasana para aktivis Gusdurian pada agenda Komunitas Meeting Gusdurian Bekasi Raya di SMK Tiara Bangsa, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (27/12/2022). (Foto: NU Online/Aru Elgete)

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Lembaga Ta'lif wa Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) H Hamzah Sahal mendorong para aktivis Gusdurian milenial yang lahir pada tahun 1990-an untuk memperkuat literasi tentang sosok KH Abdurrahman Wahid. 


Sebab aktivis Gusdurian yang saat ini berusia sekitar 20-an tahun, tidak memiliki pengalaman bersentuhan atau bertemu langsung dengan Gus Dur. Mereka, kata Hamzah, tidak pernah merasakan konteks sosial yang dialami Gus Dur.


Menurut Hamzah, satu-satunya yang bisa dilakukan untuk mengetahui dan mengenal Gus Dur adalah dengan membaca. Dari aktivitas membaca ini, para aktivis Gusdurian akan memahami Gus Dur, misalnya pada era 1980 hingga 1990-an. 

 
Di antaranya ketika Gus Dur berada pada fase menjadi ketua umum PBNU selama tiga periode, pada 1984-1999. Kemudian masa-masa Gus Dur sebelum menjadi presiden, lalu pasca Gus Dur presiden.


"Gus Dur mengalami fase-fase yang kemungkinan besar teman-teman tidak alami. Gus Dur jadi presiden, (aktivis Gusdurian milenial) masih kelas 1 SD. Itu otomatis tidak merasakan Gus Dur," tutur Hamzah dalam agenda Komunitas Meeting Gusdurian Bekasi Raya di SMK Tiara Bangsa, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (27/12/2022).


Ia menjelaskan, para aktivis Gusdurian saat ini juga pasti tidak merasakan situasi ketika Gus Dur menjabat presiden ada 16 bom yang meledak (dari 31 bom yang disiapkan) dalam sekali waktu, pada 24 Desember 2000.


"Nah tantangan untuk Gusdurian adalah bagaimana kita meliterasi diri sendiri. Literasi itu (artinya) memperoleh pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan. Itu namanya literasi," tutur Pembina Gusdurian Bekasi Raya itu.


Hamzah mengingatkan agar para aktivis Gusdurian tidak mengagumi Gus Dur tanpa mempelajari dan membaca mengenai sosok atau kepribadiannya secara utuh. 


Cara yang bisa dilakukan Gusdurian saat ini adalah dengan membaca Gus Dur sebanyak-banyaknya melalui berbagai tulisan yang ada, serta melakukan kontak atau pertemuan kepada orang-orang yang pernah bersentuhan langsung dengan Gus Dur.


Ia juga mengaku bukan orang yang bersentuhan langsung dengan Gus Dur, tetapi mengalami Gus Dur secara langsung. Saat tinggal di Utan Kayu, Jakarta Timur, Hamzah selalu menyempatkan waktu pada setiap Sabtu pukul 9-10 WIB untuk kongkow bareng Gus Dur di Jalan Utan Kayu 68H. 


"Jadi terus membaca Gus Dur, dan tentu saja kawannya membaca adalah menuliskan, ini pasangan yang tidak pernah lepas. Orang membaca kalau tidak menulis itu bisa stres, begitu juga sebaliknya, orang yang menulis dan tidak membaca itu juga kayak orang bingung," kata Direktur NU Online ini.


Hal tersebut juga dilakukan Hamzah. Saat ini, mulai tanggal 1 hingga 23 Desember 2022, ia menulis Gus Dur secara rutin. Inilah cara Hamzah untuk meliterasi diri. 


"Itu cara saya untuk terus meliterasi diri saya sendiri. Itu banyak banget manfaat dan hikmahnya. Saya ingin belajar. Jadi ketika saya menulis Gus Dur, saya harus membaca banyak orang," pungkas Hamzah.


Sebagai informasi, Meeting Komunitas merupakan agenda Jaringan Gusdurian untuk menguatkan komunitas di daerah-daerah dalam melakukan kerja-kerja gerakan Jaringan Gusdurian.


Agenda ini juga bertujuan untuk mengonsolidasikan penggerak komunitas Gusdurian serta merumuskan rencana aksi dan agenda komunitas Gusdurian.


Meeting Komunitas di Gusdurian Bekasi Raya ini diikuti oleh 10 orang penggerak komunitas dengan mendatangkan fasilitator dari Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian Wahyuni Della S dan Koordinator Wilayah Gusdurian Ryan Sevian.


Rangkaian alur yang dibahas dalam Meeting Komunitas adalah para penggerak dibimbing untuk bisa membangun visi pribadi di Gusdurian. Kemudian akan diberikan pemahaman mengenai isu dan agenda Jaringan Gusdurian.


Selanjutnya materi tentang cara membangun komunitas dan menyusun peta jalan komunitas Gusdurian. Lalu menyusun agenda komunitas Gusdurian dan membuat model kanvas komunitas.


Berikutnya, para penggerak Gusdurian diminta untuk melakukan rencana aksi komunitas dengan dibekali materi tentang cara mengelola tim dan jejaring.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul ArifinÂ