Nasional

Seleksi Mahasiswa Baru PTN 2023 Lebih Variatif, Bisa Pilih Vokasi

Rab, 11 Januari 2023 | 11:00 WIB

Seleksi Mahasiswa Baru PTN 2023 Lebih Variatif, Bisa Pilih Vokasi

Ilustrasi mahasiswa baru (NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online

Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) merupakan seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) secara nasional di lingkungan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).


Ada hal yang berbeda dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023, yaitu terjadinya integrasi antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akademik dan vokasi dalam hal seleksi.


"Seleksi masuk perguruan tinggi yang berbasis tes nantinya akan terintegrasi, menyatu antara yang seleksi untuk vokasi, maupun akademik," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Prof Nizam pada Konferensi Pers Pembukaan SNPMB Tahun 2023, Selasa (10/1/2023).


Menurut Nizam, nantinya calon mahasiswa baik dari SMA, SMK, MA, dan Kejar Paket C cukup mendaftar sekali, tes sekali, pilihannya bisa memilih di politeknik, institut, ataupun di universitas. Dengan begitu, pelaksanaannya sangat efisien dari sisi penyelenggaraan, menghemat waktu, dan menghemat biaya.


"Transformasi di 2023, model masuknya juga akan tidak lagi berbasis subjek mata pelajaran. Tetapi yang kita ukur adalah kesiapan untuk belajar di perguruan tinggi, potensi untuk belajar di perguruan tinggi," imbuh Nizam.


Sementara itu, untuk seleksi nasional berbasis prestasi akan melihat berdasarkan prestasi, hasil belajar, hasil karya, hasil aktivitas selama duduk di bangku sekolah menengah atas.


"Hari ini sangat penting. Karena ini adalah launching mengingatkan sekolah-sekolah, para siswa untuk membuat akun, dan segera mendaftar. Karena kalau tidak punya akun nanti tidak bisa mendaftar baik seleksi prestasi maupun tes. Jadi tidak akan bisa ikut. Kami ingatkan itu, sehingga hari ini kita launching untuk pembukaan pelaksanaan SNPMB 2023," ungkapnya.


Ia berharap agar pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 berjalan lancar, dan mengantarkan untuk mendapatkan pendidikan tinggi terbaik sesuai dengan prestasi, bakat, dan minat.


Sementara itu, Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yulianti mengatakan bahwa SNPMB yang terintegrasi adalah wujud dari kesatuan dan integrasi konsep merdeka belajar.


"Kami mengharapkan mereka yang berada di SMA, SMK, MA itu dapat secara lebih terbuka memilih lanjutan pendidikannya di perguruan tinggi, dan kami harapkan juga untuk mereka yang berminat di Diploma 3 dan Diploma 4 yang ada di perguruan tinggi yang akademik ikut proses seleksi ini secara bersama-sama," ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa tujuan adanya integrasi adalah agar calon mahasiswa tidak kebingungan mau mendaftar ke mana.


Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo bahwa tujuan penerimaan seleksi masuk perguruan tinggi negeri untuk memberi kesempatan lebih inklusif, dan adil kepada calon mahasiswa baru dari berbagai latar pendidikan.


"Seleksi masuk PTN tahun 2023 ini cukup istimewa, karena kita melakukan beberapa perubahan, dalam integrasi antara PTN akademik dengan vokasi yang memberikan kesempatan lebih inklusif, lebih adil kepada calon-calon mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan. Dari pendidikan kejuruan, maupun SMA, madrasah, dan program kejar paket C," ujarnya.


Jalur SNPMB

Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dibagi menjadi tiga jalur, yaitu:

  1. Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dengan kuota masing-masing perguruan tinggi negeri minimum 20 persen;
  2. Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dengan kuota masing-masing perguruan tinggi negeri minimum 40 persen; dan
  3. Mandiri dengan kuota masing-masing perguruan tinggi negeri maksimum 30 persen.


Sementara itu, untuk perguruan tinggi negeri (PTN) badan hukum, seleksi nasional Berdasarkan tes minimum 30 persen, dan seleksi mandiri maksimum 50  persen.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Syakir NF