Nasional

Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada Potensi Awan Panas hingga Lahar

Sen, 8 Januari 2024 | 08:00 WIB

Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada Potensi Awan Panas hingga Lahar

Tampak Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Senin (8/1/2024) dini hari pukul 01:38 WIB. (Foto: PVMBG BG Kementerian ESDM)

Jakarta, NU Online

Gunung Semeru yang ada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi, kali ini erupsi terjadi pada Senin (8/1/2024) pukul 01:38 WIB.


Hal ini dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi (BG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui akun X.


“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Senin, 08 Januari 2024, pukul 01:38 WIB tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 146 detik. https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/informasi-letusan/335f7d92-ad8d-11ee-901d-005056b54356/show via @id_magma,” terang akun @PVMBG_, Senin (8/1/2024).


Disebutkan bahwa tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 2000 meter di atas puncak atau kurang lebih 5676 meter di atas permukaan laut.


“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Senin, 08 Januari 2024, pukul 01:38 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak (± 5676 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 146 detik,” jelas info dalam situs resmi Magma Indonesia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


Atas dasar itu, PVMBG lantas memberikan tiga rekomendasi terhadap warga sekitar Gunung Semeru. Dalam rekomendasi tersebut, warga diminta agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) hingga lahar di sekitar aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 


Berikut ini bunyi tiga rekomendasi tersebut:

  1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
  2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
  3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.