Sepekan Gempa Cianjur: 321 Orang Meninggal Dunia, 11 Orang Masih Dinyatakan Hilang
Senin, 28 November 2022 | 13:15 WIB
Warga terdampak gempa Cianjur menunggu bantuan. Gambar diambil Rabu (23/11/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 321 orang meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan hilang akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Cianjur yang terjadi pada satu pekan lalu. Data tersebut dirilis BNPB pada Ahad (27/11/2022) kemarin, pukul 17.00 WIB.
BNPB juga mencatat, jumlah pengungsi korban gempa di Cianjur saat ini sebanyak 73.874 orang dengan rincian pengungsi laki-laki 33.713 orang dan pengungsi perempuan 40.161 orang. Titik pengungsian di Cianjur tersebar di 325 titik yang tersebar di 15 kecamatan.
Selain itu, BNPB merilis data kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat gempa Cianjur. Di antaranya sebanyak 27.434 rumah dinyatakan rusak berat, 13.070 rumah rusak sedang, dan 22.124 rumah mengalami rusak ringan. Total kerusakan rumah warga sebanyak 62.628.
Kepala BNPB Suharyanto menyatakan, data tersebut masih akan terus berkembangan sesuai dengan pendataan tim yang ada di lapangan. Ia juga terus mendorong pendistribusian logistik secara bertahap kepada warga terdampak gempa M5,6 Kabuoaten Cianjur.
"Distribusi logistik semakin hari kian membaik. Sementara untuk tenda, secara bertahap kami akan terus menambah bantuan dan personil distribusi," kata Suharyanto, dikutip NU Online dari situs resmi BNPB, pada Senin (28/11/2022).
Suharyanto juga memastikan lokasi pengungsian yang dilaporkan belum mendapat bantuan, akan segera terpenuhi kebutuhannya. Ia menjelaskan, pendistribusian dilakukan secara berjenjang, mulai dari kepala desa hingga kabupaten.
"Bagi warga yang ingin mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga untuk sementara waktu, akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu," imbuh Suharyanto.
Klaster Kesehatan NU Peduli
Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat gempa Cianjur adalah gangguan kesehatan. Sebagai langkah antisipasi sekaligus penanggulangannya, Tim NU Peduli telah membentuk klaster kesehatan.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Cianjur Jamiludin mengatakan, sebagian besar pengungsi mengalami keluhan penyakit batuk dan infeksi saluran pernapasan. Selain itu, banyak warga yang terkena reruntuhan bangunan saat gempa, sehingga kaki mereka terkilir.
NU Peduli juga mendukung kesehatan psikis dengan memulihkan mental warga. Saat kunjungan kiai atau pengurus NU ke pengungsian, warga diajak membaca tahlil dan mengumandangkan shalawat. Hal ini untuk memperkuat mental warga dari sisi religius.
Kesehatan mental anak-anak juga menjadi sorotan utama Tim NU Peduli. Untuk menangani ini, terdapat sekitar 10 tim untuk melakukan pemulihan agar memperkuat pendidikan mereka. Dalam hal ini, relawan terbagi menjadi tujuh posko berbasis kecamatan.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Prof Kamaruddin Amin Terpilih sebagai Ketua Umum PP ISNU 2024-2029
3
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
4
Inti Ajaran Islam, Tasawuf Jadi Pelita Masyarakat menuju Makrifat
5
Ketua PBNU Ingatkan Kader NU Harus Miliki 4 Karakter Berikut
6
Khutbah Nikah: Menjaga Kehormatan dalam Ikatan Pernikahan
Terkini
Lihat Semua