Nasional

Siang ini, CSRC UIN Jakarta Paparkan Hasil Penelitian Radikalisme di Indonesia

Rab, 18 Desember 2019 | 23:00 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga penelitian Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dijadwalkan akan menggelar sosialisasi hasil penelitian tentang kondisi radikalisme termutahir di Indonesia yang akan digelar di Hotel Akmani Jakarta Pusat, Kamis (19/12). 
 
Pemaparan itu didasarkan pada sebuah hasil penelitian dengan topik Research on Pesantren Resilience against Radicalism yang digelar di delapan provinsi yakni Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat secara kualitatif. 

Penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data lapangan melalui wawancara mendalam (in-dept interview) dan observasi mendalam oleh peneliti dan asisten peneliti selama Agustus-September 2019. 
 
Dalam keterangan tertulisnya, CRCS menyebut, penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengkaji dan mendalami tingkat ketahanan atau kerentanan pesantren dan proses pembangunan ketahanan pesantren dalam menghadapi radikalisme dan ekstremisme kekerasan.
 
Kondisi Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir disebutnya mengalami kecenderungan peningkatan radikalisme dan ekstremisme bernuansa kekerasan. Salah satu tandanya adalah terjadinya serangkaian aksi kekerasan di berbagai tempat dan penangkapan sejumlah terduga teroris. 
 
Selain itu, jumlah konflik kekerasan dan intoleransi bernuansa agama juga terus meningkat, yang dalam catatannya mencapai lebih dari 200 kasus kekerasan berbasis agama setiap tahunnya. 
 
Menurutnya, Bom Bali 2002, menujukkan adanya indikasi keterkaitan antara sejumlah pesantren Islami dan aksi radikalisme. Merujuk dari sejumlah catatan, ia mengungkapkan bahwa sejumlah studi menunjukkan ideologi Islamis, baik Salafi maupun Ikhwani, telah memengaruhi pembentukan dan corak pemahaman keagamaan beberapa pesantren yang diidentifikasi radikal, yang tidak sepenuhnya transnasional.
 
Catatan CRCS yang merujuk Bruinessen (2008) mengemukakan adanya pengaruh ideologi lokal Darul Islam dalam sejarah pendirian beberapa pesantren termasuk Ngruki, Solo yang kemudian pada perkembangannya memengaruhi corak pemahaman beberapa pesantren lainnya, salah satunya Pesantren Nurussalam Ciamis yang pengasuhnya sekarang dipegang alumni Pesantren Ngruki (Basri, 2017).
 
Pemamaparan ini akan melibatkan Prof Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Jakarta dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ahmad Zayadi, Koordinator Penelitian, Idris Hemay, dan dosen IPMAFA Pati, Kamilia Hamidah.
 
 
Pewarta: Ahmad Rozali
Kendi Setiawan