Nasional

Soal Jihad ke Myanmar, Ini Tanggapan Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana NU

NU Online  ·  Senin, 11 September 2017 | 21:03 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) M Ali Yusuf mendukung siapa saja yang ingin melakukan jihad ke Myanmar. Tetapi, jihad ke Myanmar bukan dalam bentuk perang.

“Tetapi jihad bagaimana membantu mereka untuk mengubah nasib mereka agar menjadi lebih baik lagi,” kata Ali kepada NU Online di Gedung PBNU Jakarta, Senin (11/9).

Ia menjelaskan, ada banyak cara untuk membantu orang Rohingya, yaitu melakukan advokasi dan mendorong negara-negara Islam untuk bersama-sama mempengaruhi Myanmar sehingga ia mengubah kebijakan yang merugikan orang Rohingya.

“Atau mendukung Bangladesh agar bisa menerima mereka,” lanjutnya.

Ia menyatakan, aksi-aksi solidaritas untuk Rohingya seharusnya bersifat solutif dan bisa diterima oleh Pemerintah Myanmar. Karena bagaimanapun juga Myanmar memiliki pemerintahan yang otonom. Maka dari itu siapapun harus melakukan pendekatan yang bisa diterima oleh Pemerintah Myanmar.

“Jadi yang dilakukan seharusnya solutif,” tegasnya.

Saat ini, imbuh Ali, Pemerintah Myanmar diuntungkan karena orang-orang Rohingya sudah keluar dari wilayahnya. Sesuai data terakhir yang dirilis Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), ada 313 ribu orang Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh akibat aksi kekerasan yang dilakukan militer Myanmar 25 Agustus lalu.  

Ia juga menyebutkan, menjaga kohesifitas sosial hubungan antara pengungsi dan warga asli Bangladesh juga harus dilakukan agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan konflik baru.

“Karena ada perasaan yang pengungsi mendapatkan bantuan sementara yang warga asli tidak meski mereka juga miskin,” tutupnya. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)