Nasional

Soal Tuntutan Bubarkan Banser, Yorrys Raweyai Pastikan Itu Berita Hoaks

Sel, 27 Agustus 2019 | 15:16 WIB

Soal Tuntutan Bubarkan Banser, Yorrys Raweyai Pastikan Itu Berita Hoaks

Yorrys Raweyai (berkacamata) menemui Kasatkornas Banser di Jakarta (Foto: Suwitno/NU Online)

Jakarta, NU Online
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai menyatakan bahwa isu pembubaran Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang dinyatakan masyarakat Papua merupakan berita hoaks.

“Jadi ini menurut saya hoaks, dan saya baru pertama kali merasakan dampak dari hoaks ini,” kata politisi Partai Golkar ini saat memberikan klarifikasi kepada Banser di Gedung PP GP Ansor, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

Yorrys menjelaskan kronologinya pada tanggal 22, yakni saat dirinya bersama Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan ke Papua Barat, tepatnya ke Sorong dan Manokwari. 

Dalam pertemuan di dua tempat itu, pemerintah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, Menteri Polhukam menyampaikan pesan-pesan dan harapan-harapan terhadap dinamika dan situasi yang berkembang.

“Kemudian ada dokumen yang disampaikan tertutup oleh Pak Wali Kota kepada menteri. Aspirasi-aspirasi masyarakat yang berkembang pada tanggal 21. Jadi bukan itu dibacakan di dalam pertemuan itu. Tidak ada sama sekali, dan saya sendiri tidak tahu itu masalah,” ucapnya.

Selanjutnya, pada tanggal 24 dirinya menghadiri dialog yang dilakukan di Cikini, Jakarta Pusat mengenai Papua. Seusai dialog, dirinya ditunjukkan oleh awak media tentang nama dirinya terkait tuntutan itu melalui pesan Whatsapp.

“’Apakah Abang tau atau Abang dengar langsung tentang pernyataan itu?’ Saya bilang dapat forward itu, tapi tidak membaca isinya. Ya karena saya gak tahu dan itu memang diforward ke semua. Siapa saja dapat itu,” ucapnya.

Namun esok harinya, ia mengaku kaget melihat pemberitaan viral di media soal tujuh tuntutan, khususnya pembubaran Banser, seolah dikonfirmasi dirinya. Padahal, dia mengaku tidak pernah memberi pembenaran dan pernyataan terkait.

Ia menganggap bahwa ada gerakan-gerakan yang mencoba memecah belah hubungan baik antara dirinya dan Banser. 

“Mereka coba melakukan apa saja untuk memecah belah kita,” ucapnya, tanpa menyebut identitas kata ‘mereka’.

Namun demikian, ia bersyukur karena semangat dan idealisme telah tertanam pada dirinya dan Banser sehingga dapat bertemu untuk menangkal berita-berita hoaks.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi