Nasional

Soal Ujian Seleksi PPG Dinilai Sulit, Begini Respons Pergunu

Sel, 15 Agustus 2023 | 06:00 WIB

Soal Ujian Seleksi PPG Dinilai Sulit, Begini Respons Pergunu

Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Ahmad Zuhri (Foto: dok istimewa)

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) Ahmad Zuhri merespons penyelenggara program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

 

Menurutnya, banyak guru yang sudah lama mengabdi mengajar tidak lulus seleksi PPG dikarenakan sulitnya menjawab soal pada ujian seleksi.


"Kami mendapat banyak keluhan dari anggota Pergunu terkait soal-soal yang diujikan pada pelaksaan PPG itu luar biasa sulit dan rumitnya. Sehingga, guru-guru yang sudah lama mengabdi mengajar atau guru senior banyak yang tidak lulus seleksi. Kalah dengan guru baru yang jam terbangnya masih sedikit. Jelas, ini sangat tidak adil," ujar Zuhri saat ditemui di Gedung PBNU lantai 6 Jln. Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat pada Senin (14/8/2023). 

 

Zuhri menjelaskan bahwa Kemendikbud Ristek perlu melibatkan organisasi profesi guru dalam merumuskan kebijakan-kebijakan terkait pelaksanaan PPG, baik pendidikan profesi guru dalam jabatan maupun pra jabatan. Hal itu, menurutnya, merupakan harapan satu-satunya para guru yang sudah lama mengabdi untuk bisa mendapatkan sertifikasi guru. 


"Diperlukan pelatihan-pelatihan sebagai bentuk apresiasi dan afirmasi guru-guru yang sudah mengabdi lama agar tidak disamakan dengan guru-guru baru," tegas Zuhri.  


Lebih lanjut, Zuhri menegaskan bahwa melalui jalur afirmasi dapat dilakukan melalui organisasi profesi guru yaitu dengan diberikan kuota. Dengan begitu organisasi profesi guru akan mengadvokasi para guru untuk berkolaborasi bersama terkait pelaksanaan PPG sehingga dapat mengedepankan prinsip keadilan dan kesejahteraan para guru. 


"Organisasi profesi guru ini kan banyak mungkin bisa masuk jalur afirmasi. Bagaimana caranya ya diberikan kuota begitu. Sehingga kami akan mengadvokasi kepada guru-guru misalkan di Pergunu, di PGRI dan lain-lain. Kita bisa komitmen bersama untuk kolaborasi sehingga tercipta keadilan dan kesejahteraan,” ujar Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.


Zuhri berharap pelaksanaan PPG dapat mengedepankan keadilan dan kesejahteraan bagi guru yang sudah mengabdi lama untuk tidak dipersulit. Selain itu, pihaknya juga menyediakan tempat balai pelatihan yang dapat digunakan untuk pelaksaan PPG sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para guru.

 

"Pergunu punya balai pelatihan di Pacet, Mojokerto. Itu bisa dimanfaatkan untuk kita bisa melaksanakan PPG sehingga guru tidak lagi merasa kesulitan," ungkap Zuhri.