Nasional

Sopir Angkot: Sekarang Aja Sepi Penumpang Ditambah BBM Naik, Pusing Kita

Ahad, 4 September 2022 | 20:00 WIB

Sopir Angkot: Sekarang Aja Sepi Penumpang Ditambah BBM Naik, Pusing Kita

Seorang sopir angkot sedang mengisi BBM di sebuah pom bensin. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi jenis solar dan Pertalite, termasuk BBM nonsubsidi Pertamax. Dampak kenaikan harga BBM itu dirasakan langsung oleh sopir angkutan umum di Bekasi.


Tarisa  (38 Tahun), sopir angkutan umum trayek Griya Asri 1- Pasar Tambun- Stasiun Tambun Bekasi mengaku harus memutar otak di tengah naiknya harga BBM dan sepinya penumpang. 


"Sejak ada kendaraan umum online dan angkutan massal murah lainnya, angkot perlahan ditinggalkan masyarakat. Sekarang saja sepi penumpang ditambah BBM naik, pusing kita," kata Tarisa kepada NU Online, Ahad (4/9/2022).


Imbasnya, kata dia, terpaksa harus menaikkan tarif penumpang sebesar Rp1.000 baik jarak dekat maupun jarak jauh.


"Ya mau gimana lagi BBM naik terpaksa ongkos naik. Biasanya jarak dekat ongkosnya cuma  Rp3.000 sekarang naik Rp1.000 jadi Rp4.000," ujar Tarisa.


Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Aryono memastikan tarif angkutan umum bakal segera naik menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.


"Kalau BBM itu dinaikkan, pilihannya ada dua kami absord sendiri atau kami pass thru gitu. Kami pasti milih pass thru toh, berarti mekanisme pasar akan terjadi sehingga akan terjadi kenaikan tarif angkutan seterusnya," ujarnya dikutip Kompas.


Namun Ateng belum menyebutkan berapa persen kenaikan tarif angkutan umum. Saat ini, Organda masih membahas hal tersebut.


Ateng bercerita, awalnya Organda mengusulkan kepada pemerintah untuk membatasi pemakaian BBM subsidi untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum. Namun pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi.


"Untuk angkutan pribadi harusnya dilakukan pengaturan (kuota BBM) harusnya berapa liter. Waktu pengisian sehari sekali, gitu mestinya," ucap Ateng.


Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar, serta harga BBM non-subsidi Pertamax. Hal ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, pada Sabtu (3/9/2022). Kenaikan harga BBM berlaku mulai pukul 14.30 WIB.


"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak kenaikan harga minyak dunia. Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit, ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga beberapa jenis BBM yang mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.


Mengutip MyPertamina, harga Pertalite dari sebelumnya Rp 7.650 per liter naik menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara itu, Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax, dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad