Nasional

Studi Ilmiah: Daun Pegagan Tingkatkan Daya Ingat dan Cegah Demensia

Rab, 24 Agustus 2022 | 21:30 WIB

Studi Ilmiah: Daun Pegagan Tingkatkan Daya Ingat dan Cegah Demensia

Daun Pegagan (centella asiatica) merupakan obat tradisional sejak lama.

Jakarta, NU Online
Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, dan aktivitas sehari-hari penderitanya.


Jenis demensia yang paling sering terjadi adalah penyakit alzheimer dan demensia vaskular. Alzheimer adalah jenis demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sedangkan demensia vaskular adalah jenis demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak.


Untuk mencegahnya, studi ilmiah mengungkapkan bahwa daun pegagan (centella asiatica) efektif untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh, termasuk otak. Medical Juornal of Lampung University juga menjelaskan bahwa mengonsumsi daun pegagan dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah terjadinya pikun atau demensia.


Daun pegagan telah banyak digunakan sebagai obat tradisional selama beberapa dekade. Beberapa penelitian terbaru telah mengemukakan bahwa pegagan mampu mempermudah penyembuhan luka dan meningkatkan daya ingat.


Menurut hasil penelitian, daun pegagan mampu melindungi sel-sel otak dari keracunan. Tanaman daun pegagan bermanfaat untuk melindungi sel-sel di otak dari pembentukan plak yang memicu penyakit alzheimer.


Selain daun pegagan, kandungan kurkumin dalam kunyit diyakini dapat mencegah penyakit alzheimer jika dikonsumsi secara teratur dalam bentuk obat maupun bumbu sayuran.


Melansir situs Eat This, ada satu komponen dalam kunyit yang menggerakkan kekuatan anti-peradangannya, yaitu kurkumin. Kurkumin adalah bahan aktif utama dalam kunyit yang memungkinkan bumbu memiliki efek antiinflamasi pada tubuh Anda.


Bahan ini juga diyakini memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesehatan otak yang baik dan bahkan mungkin membantu menunda timbulnya penyakit Alzheimer.


Faktanya, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition menyimpulkan bahwa melengkapi diet dengan kurkumin, senyawa polifenol anti-inflamasi dari bumbu kari kunyit, adalah pendekatan potensial untuk mencegah percepatan penurunan kognitif dengan menangkal proses inflamasi kronis.


University of Edith Cowan melalui penelitiannya juga mengungkapkan, kunyit mengandung zat kurkumin yang diyakini bisa menjadi kunci untuk menunda atau mencegah gejala demensia.


Dalam studi ini ditemukan, lansia yang meminum kapsul isi kurkumin 1.500 mg, tiga kali sehari, memiliki ingatan yang lebih baik dibandingkan yang tidak mengonsumsi kapsul tersebut.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori