Nasional LITERASI DIGITAL

Tiga Alasan Penting Memahami Literasi Digital

Ahad, 24 Juli 2022 | 13:01 WIB

Tiga Alasan Penting Memahami Literasi Digital

Seminar Literasi Digital dengan tema Saringlah Sebelum Sharing, Ahad (24/7/2022). Seminar terselenggara atas kerja sama Kominfo, dan LTN PWNU Jawa Barat di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Sumedang, Jawa Barat. (Foto: NU Online Jabar/Helmi)

Sumedang, NU Online

Pentingnya belajar literasi digital mulai menjadi perhatian banyak kalangan di era perkembangan digital seperti sekarang ini.


Wakil Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU), Rahmat Sahid mengungkapkan ada tiga alasan mengapa belajar literasi digital itu sangat penting.


"Ada tiga alasan mengenai pentingnya belajar literasi digital, yaitu pertama untuk proteksi, untuk menjaga. Menjaga diri, menjaga lingkungan, dan juga menjaga keluarga," ujar Rahmat Sahid saat mengisi seminar Literasi Digital dengan tema Saringlah Sebelum Sharing, Ahad (24/7/2022). Seminar terselenggara atas kerja sama Kominfo, dan LTN PWNU Jawa Barat di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Sumedang, Jawa Barat.


Kedua, menjadi tahu bahaya dalam dunia digital. Sebab bahaya dalam dunia digital bukan hanya sekadar menyebarkan berita hoaks, ataupun berita yang mengancam.


"Tetapi bahaya dalam dunia digital juga bisa menjerat kita, ketika kita tidak mengetahui yang kita pakai, yang kita share, yang kita pergunakan, katakanlah untuk bisnis brand, dan lain sebagainya itu ternyata punya hak cipta. Nah, kita harus punya pemahaman yang seperti itu. Sehingga dalam memanfaatkan digital, kita benar-benar membuatnya menjadi sporting, menjadi produktif, dan kita aman dari sisi hukum," ujar Rahmat.


Ketiga, untuk pemberdayaan. Misalnya untuk promosi produk di dunia digital. Tentu dalam promosi di dunia digital membutuhkan yang namanya image, intro.


"Tetapi kita harus tahu bagaimana intro yang punya hak cipta, intro yang tidak. Begitu juga dengan gambar, logo, dan lain sebagainya. Jangan sampai kita lagi latihan untuk bisnis digital. Terus kemudian menggunakan brand, merek, ataupun logo yang kemudian kita terjerat secara hukum. Itu pentingnya kita belajar literasi digital," jelas dia.


Teliti, pilah, dan pilih informasi

Banyak informasi yang berseliweran di era digital menuntut netizen untuk cerdas dalam menyaring informasi. Maka diperlukan tiga hal untuk menyaring informasi, yaitu teliti, pilih, dan pilah.


"Ini juga teman-teman, adik-adik santri ini perlu mengetahui, semua orang bisa menciptakan media. Kalau dalam bahasa Sundanya bisa sorangan pers. Pemrednya dia sendiri, penulisnya dia sendiri, publishing-nya juga di sendiri. Makanya benar-benar harus diteliti," ungkap dia.


Maka dari itu sebelum jempol kita melakukan share harus teliti, kejadiannya seperti apa, yang ngomong siapa, kejadiannya di mana. Karena ketidakcermatan tersebut menimbulkan banyak korban.


"Kemudian memilih sumber, kalau misalkan di Sumedang apa yang paling terpercaya. Kemudian juga melakukan pilah. Diantara sumber-sumber resmi, bisa memilah yang paling terpercaya yang mana sebagai rujukan. Sehingga kita tidak tersesat, pada apa namanya? banjir bah informasi di tengah disrupsi media sekarang ini," tandasnya.


Sementara itu, KH Sa'dulloh selaku Pimpinan Ponpes Al-Hikamussalafiyyah mengatakan, "Ahlan wasahlan, meskipun informasi pengalihan lokasi kegiatan ini mendadak yang tadinya bertempat di aula PWNU Jawa Barat, ini merupakan kehormatan bagi kami kegiatan Seminar Literasi Digital bertempat di sini,” katanya.


"Permohonan maaf kepada seluruh tamu, khususnya yang di luar Sumedang, jamuannya alakadarnya malah saya lupa khas Sumedang ini tahu namun belum sempat membeli tahu,” guyon KH Sa'dulloh.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman

Editor: Fathoni Ahmad