Nasional MUNAS-KONBES NU 2019

Tiga Urgensi Pameran Lukisan di Munas Konbes NU 2019

Kam, 28 Februari 2019 | 02:45 WIB

Tiga Urgensi Pameran Lukisan di Munas Konbes NU 2019

Pameran Lukisan Munas dan Konbes NU

Banjar, NU Online
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama tidak hanya menghadirkan pembahasan problematika keumatan, tetapi juga menggelar pameran lukisan.

Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat Arif Fadilah takjub melihat keindahan guratan tangan para pelukis itu.

"Wah," katanya pendek saat dimintai komentar oleh NU Online di tempat pameran, Madrasah Aliyah Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat pada Kamis (28/2).

Setidaknya, Arif Fadilah melihat tiga urgensi pameran lukisan, yakni ekonomi kreatif, pelestarian budaya, dan dakwah.

"Seharusnya dilestarikan karena bisa menjadi ekonomi kreatif ke depan, sekaligus melestarikan budaya," ujar mahasiswa Perbandingan Mazhab Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Di samping itu, ia juga memandang terdapat unsur dakwah dengan konten gambar para kiai dan kutipan ayat Al-Qur'an yang tertuang pada kanvas melalui acrylic ataupun cat minyak itu.

"Terlebih konten lukisan itu kiai, ayat, yang bernuansa dakwah," lanjut pria asal Cirebon itu.

Selain itu, menurut Arif, hal ini penting untuk ditularkan ke anak muda yang punya daya imajinasi dan kreatifitas guna menuangkan ekspresi dan gagasannya.

Puluhan lukisan yang dipamerkan itu di antaranya karya Abdul Gani, KH Ahmad Mustofa Bisri, Robert Nasrullah, hingga Nasirun. Lukisan karya nama terakhir yang diberi judul Ibu: Malaikat Tak Bersayap dibandrol dengan harga 700 juta Rupiah dan menjadi lukisan termahal. (Syakir NF/Muhammad Faizin)