Nasional

Tips bagi Orang Tua agar Anaknya Betah di Pondok Pesantren

Sen, 17 Juli 2023 | 11:00 WIB

Tips bagi Orang Tua agar Anaknya Betah di Pondok Pesantren

Ilustrasi gerbang Pondok Pesantren Al-Inayah Desa Perintis Jaya, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. (Foto: Dok. Pesantren Al-Inayah)

Tebo, NU Online

Santri baru saat ini sudah mulai merasakan hari-hari pertama di pondok pesantren. Santri baru adalah anggota santri tingkat awal yaitu para santri yang terdaftar di pondok pesantren dan baru akan memulai untuk mengikuti segala kegiatan yang ada di pondok pesantren, baik dari kegiatan belajar maupun kegiatan di luar belajar.


Dalam proses adaptasi, wali santri dan santri baru mengalami berbagai kendala, khususnya wali santri yang baru memiliki pengalaman pertama menitipkan anak di pondok pesantren.


Pengurus Pondok Pesantren Al-Inayah Desa Perintis Jaya, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi Ustadz Imaduddin memberikan tips adaptasi santri baru agar betah di pesantren. Hal utamanya yaitu sikap wali santri yang support 100 persen.


"Tips pertama untuk wali santri yang anaknya pertama kali mondok, maka lepas dengan tenang. Jangan terlalu didramatisir dengan air mata di depan anak. Setelah ngantar, lalu pulang. Nangisnya di mobil atau rumah," jelasnya ke NU Online, Senin (17/7/2023).


Ia menjelaskan, ketika orang tua melepaskan anaknya dengan uraian air mata dan disertai drama, maka nanti bisa membuat anak tidak nyaman dan kepikiran rumah terus setiap hari. Apalagi di masa adaptasi dengan orang baru dan lingkungan baru, mentalnya harus dibuat stabil.


"Orang tua di rumah harus membuat semangat anak bertambah. Jangan malah melakukan sesuatu yang menambah beban pikiran anak," katanya. 


Tips selanjutnya bagi wali santri baru agar mentalnya tidak terganggu yaitu orang tua jangan sering menelepon anaknya lewat pengurus pondok. Apalagi merepotkan pengurus pondok dengan selalu meminta video call ke santri baru.


"Selanjutnya, wali santri baru jangan menceritakan masalah keluarga ke anak di pondok, atau menambahkan masalah baru. Cukup tanya ngajinya dan percayakan kepada pengurus," imbuh Ustadz Imaduddin.


Tips selanjutnya, kata Ustadz Imaduddin yaitu orang tua tidak mudah panik ketika ada kabar anak sakit atau barang anaknya hilang. Kejadian tersebut busa diselesaikan dengan pikiran tenang dan komunikasi dua arah ke pengurus pesantren. 


Bagi orang tua yang baru pertama kali menitipkan anaknya di pesantren terkadang sering kepikiran permasalahan anaknya di pondok. Sehingga membuat suasana kerjanya tidak fokus.a


"Niat menjadi modal yang kuat. Ketika niat memondokkan anak, maka patuhi aturan, ini awal membentuk kesadaran bahwa memondokkan anak butuh kerja sama antara guru dan orang tua," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren Al-Inayah 3 (Putra) Ustadz Andre Nur Arif memberikan tips bagi santri agar bisa betah. Tips tersebut yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan positif dan mengikuti semua kegiatan yang dibuat pengurus.


Selain itu, ia juga meminta santri baru tidak suka menyendiri. Dikarenakan hal ini membuat teringat akan rumah dan orang tua. Yang akhirnya membuat air mata menetes.


"Aktif dalam kegiatan menjadi modal kenyamanan dan jangan suka menyendiri. Karena membuat hidupmu sepi," pintanya.


Dijelaskannya, santri baru yang ingin sukses dan agar betah di pondok maka harus mengikuti arahan dari pengasuh atau kiai. Karena hakikatnya saat ini pengasuh pesantren menjadi orang tua di pesantren.


"Santri baru harus mau mendengarkan perkataan kiai agar semuanya memiliki arti serta barokah," tandasnya.