Nasional

Tips Ketum IPPNU untuk Pelajar Putri

Kam, 7 Mei 2015 | 13:06 WIB

Semarang, NU Online
Orangtua kadang melarang putrinya aktif di organisasi karena sering keluar rumah. Ini merupakan hal klise, namun menjadi kendala paling rumit dalam eksistensi salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama yang fokus pada pengkaderan pelajar putri, Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU).
<>
Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Farida Farichah menyikapi hal itu dengan memberikan tips kepada para aktivis IPPNU di daerah masing-masing.

Menurut dia, aktivis IPPNU  agar pandai-pandai berkomunikasi dengan orangtua. Dan bisa menunjukkan prestasi dari hasil berorganisasi itu.

“Ketika orangtua melihat perkembangan positif pada diri anaknya, maka orangtua pasti akan mendukung. Sebab tidak ada orangtua mana pun yang akan tega mengekang perkembangan anaknya,” ujar Farida dalam diskusi seminar problem solving pelajar yang diadakan pra Rapimwil PW IPPNU Jawa Tengah di aula Gedung NU Jawa Tengah, Semarang (2/5) lalu.

Farida pun menyayangkan beberapa oknum yang mengaku aktif di IPPNU namun justeru menyalahgunakan kepercayaan orangtua. Ketika diberi kepercayaan, kemudian tak mampu menjaga amanat, niscaya orangtua tak akan akan memberikan kepercayaan lagi. Orangtua bisa kecewa.

Ia juga memaparkan tantangan kemajuan teknologi bagi para pelajar. “Pelajar sekarang jauh berbeda dengan dulu. Hari ini saran belajar dan akses informasi cepat dan mudah membuat kita sangat leluasa. Ini tantangan kita agar pandai-pandai memanfaatkan. Jangan sampai kita menyalahgunakan semua itu,” lanjutnya.

Kepada para pelajar dan mahasiswa yang hadir, Farida memperingatkan bahaya penyalahgunaan teknologi. Penelitian menunjukkan bahwa candu yang diterima otak dari menonton video porno lebih berbahaya daripada candu minuman keras. (Istahiyyah/Abdullah Alawi)