Nasional

Turun ke Jalan, PMII Tuntut Kenaikan Harga BBM Dibatalkan

Sen, 5 September 2022 | 18:15 WIB

Turun ke Jalan, PMII Tuntut Kenaikan Harga BBM Dibatalkan

PMII menuntut pembatalan kenaikan harga BBM dalam unjuk rasa, Senin (5/9/2022). (Foto: PB PMII/Irgi)

Jakarta, NU Online

Para kader dan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) turun ke jalan memadati bilangan Istana Negara, Jakarta pada Senin (5/9/2022). Mereka berkumpul sejak pukul 13.00 WIB. 


Masing-masing kader PMII, di atas mobil terbuka, dengan pengeras suara yang menggelegar, menyuarakan aspirasinya untuk menolak kenaikan harga BBM. Bahkan, mereka juga meminta pemerintah agar kenaikan harga BBM bersubsidi itu dibatalkan.  


Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar (PB) PMII Hamas Bidang Media dan Opini Publik, A Hamas Nahdly mencatat, ada 1.500 kader yang turun dan memadati Istana Negara. Mereka terdiri dari tiga pengurus koordinator cabang (PKC) PMII yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. 


“Ada dari Cabang Kabupaten/Kota Bekasi, Ciputat, Kabupaten/Kota Serang, Kabupaten/Kota Bogor, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur,” jelas Hamas kepada NU Online, Senin sore. 


Tak hanya di Jakarta, aksi ini juga dilangsungkan secara serentak di beberapa daerah se-Indonesia. Dari 230 cabang PMII se-Indonesia yang diinstruksikan untuk turun ke jalan menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM ini, tercatat hampir 100 cabang yang menggelar aksi hari ini. 


Tititk lokasi aksi di daerah sebagian besar dipusatkan di kantor kepala daerah seperti wali kota, bupati, gubernur. Sebagian daerah lain ada yang memusatkan titik aksi di kantor DPRD. Di beberapa daerah sudah ada yang punya MoU dengan bupati dan ketua DPRD untuk sepakat menolak kenaikan harga BBM. 


“Tadi salah satunya di Tolitoli, Sulawesi Tengah, dan Pohuwato, Gorontalo, yang sudah MoU dengan kepala daerahnya, Kota Pontianak juga sudah MoU dengan wali kotanya,” ungkap Nahdly. 


Terdapat empat tuntutan yang disuarakan PMII dalam aksi yang rencananya akan digelar sepanjang September 2022 dan disebut sebagai #SeptemberBergerak ini.


Pertama, PMII dengan tegas menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar bersubsidi dengan berpegangan pada prinsip-prinsip hukum yang berlaku.


Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran. Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.


Dari pantauan Bidang Media PMII, aksi pada hari ini, hingga pukul 17.00 WIB terpantau masih kondusif dan terpusat di satu titik alias belum ada tindakan represif dari aparat kepolisian. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad