Nasional

Upaya Menghadirkan Pendidikan yang Ramah dan Nyaman Sesuai Perintah Agama

Sen, 10 April 2023 | 12:30 WIB

Upaya Menghadirkan Pendidikan yang Ramah dan Nyaman Sesuai Perintah Agama

Tadarus Pendidikan yang diadakan Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2023). (Foto: Erik)

Jakarta, NU Online
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono mengatakan upaya para pihak yang terlibat di dunia pendidikan untuk menghadirkan pendidikan yang ramah, aman, dan nyaman bagi peserta didik adalah sesuai perintah agama.


Saat Tadarus Pendidikan yang diadakan Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2023), Aris mengatakan hal itu menunjukkan bukti adanya dialog Nabi Ibrahim dengan Nabi Ismail sebelum menjalankan perintah Allah. 


"Meskipun ada kuasa untuk melakukan perintah Allah secara langsung, tapi Ibrahim masih berusaha menggali pendapat dari Ismail. Dari situ, tergambar keramahan pola asuh yang dilakukan oleh Ibrahim kepada Ismail," ungkap Aris pada kegiatan yang bertajuk Menggerakkan Nilai Humanis-Religius di Satuan Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Pusat. 

 

Sekretaris Umum PP Pergunu itu menjelaskan terdapat kisah pendidikan Luqman kepada anaknya yang diceritakan dalam Al-Qu'ran. Gambaran kasih sayang mendalam dari seorang ayah kepada anaknya, sehingga terbangun ikatan emosional (batiniyah) yang kuat sebelum mentransformasikan visi utama pendidikan ketauhidan, ketakwaan, serta pendidikan akhlakul karimah. 


"Pendidikan Luqman sejalan dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam UU Sisdiknas (20/2003). Pola asuh Luqman menggambarkan upaya orang tua memenuhi hak anaknya dengan sepenuhnya hati, sehingga di kemudian hari berimplikasi terhadap karakter anak dalam menjalani kehidupan," ujarnya dalam kegiatan yang diadakan dalam memperingati ulang tahun ke-71 Pergunu sekaligus Safari Ramadhan tersebut.

 

Lebih lanjut, Aris mengungkapkan orang tua dan guru menjadi tumpuan utama untuk menciptakan sistem perlindungan mandiri bagi anak. Hal itu menunjukkan bahwa orang tua mempunyai peran penting bagi pendidikan anak. 


"Kedunya memiliki tanggung jawab menghadirkan lingkungan keluarga, pendidikan, hingga masyarakat yang ramah, menghargai hak anak, serta tetap mendampingi kewajiban anak," ungkapnya dalam hasil kolaborasi Pergunu dengan Walikota Jakarta Pusat, PCNU Jakarta Pusat, Polres Jakarta Pusat dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Kantor PCNU Jakarta Pusat, Jl. Kramat Lontar No H 9, Senen, Jakarta Pusat.

 

Walikota Jakarta Pusat yang diwakili oleh Reza Pahlevi pada sambutannya meminta penerapan pilar, prinsip, konsep dan komponen yang ada dalam sekolah ramah anak hendaknya bisa diaplikasikan ke tiap-tiap sekolah melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, pendidik dan tenaga kependidikan.

 

"Saya mengajak agar kita semua secara bersama-sama, dapat saling mendukung dalam upaya menciptakan pendidikan nyaman, aman, serta ramah anak di satuan pendidikan," ujar Reza yang juga menjabat Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Jakarta Pusat. 


Ketua Pergunu Jakarta Pusat, Khaidar Tantowi menjelaskan kegiatan tadarus pendidikan ini adalah untuk mewujudkan pendidikan yang aman, nyaman dan ramah bagi anak di lingkungan satuan pendidikan. Dibutuhkan komitmen bersama serta dukungan dari berbagai komponen dalam melakukan pencegahan kekerasan pada peserta didik.

 

"Kami juga selalu mendorong para guru untuk menjadi pelopor dan penggerak sekolah ramah anak. Sekaligus dapat membangun komitmen bersama dalam melakukan pencegahan kekerasan,” ungkap Khaidar yang juga Kepala Sekolah SMP Islam Manhalun Nasyiin Jakarta Pusat itu.


Kontributor: Erik Alga Lesmana