Nasional

Usai Pandemi, Tenaga Kerja Muda Harus Kreatif dan Gesit

Kam, 15 Desember 2022 | 06:00 WIB

Usai Pandemi, Tenaga Kerja Muda Harus Kreatif dan Gesit

Dialog Interaktif Tenaga Kerja dalam Negeri yang diselenggarakan di Kota Jambi, Selasa (13/12/2022). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal. Di antaranya cara bekerja, pola binis, dan sekaligus kebutuhan atas tenaga kerja. Untuk menghadapi dunia pekerjaan pascapandemi, dibutuhkan tenaga muda yang terampil, super kreatif, sekaligus gesit mengelola peluang.


Hal ini disampaikan tokoh muda Nahdlatul ulama asal Jambi, yang juga Bendahara Pimpinan Pusat Pagar Nusa 2017-2022, Mohd Indrawan Husairi, dalam Dialog Interaktif Tenaga Kerja dalam Negeri yang diselenggarakan di Kota Jambi, Selasa (13/12/2022).

 

Mohd Indrawan Husairi juga praktisi bisnis, mengungkapkan betapa sekarang ini anak muda memegang peran. Siapa yang punya ide bagus dan bisa mengeksekusi idenya, dia punya peluang menang.


"Dan kebanyakan yang berani berjuang untuk ide-ide kreatifnya, ya anak muda. Saya mendukung penuh generasi muda Jambi maju, dalam segala bidang: ekonomi, kreativitas, pengetahuan, budaya, dan sebagainya," ungkap Indrawan.


Indrawan mendorong agar anak-anak  muda di Jambi tidak hanya menunggu peluang. "Pascapandemi jangan hanya menunggu. Kita harus ambil peluang, gunakan kreativitas, kita ciptakan peluang," terang Indrawan yang juga terlahir dari keluarga besar Pondok Pesantren As'ad, salah satu pesantren tertua di Jambi.


Pihaknya mengatakan apresiasi atas antusiasme kalangan muda di Jambi yang bersiap masuk ke pasar kerja dengan kreativitas. "Kolaborasi yang pas antara pemerintah, anak muda dan masyarakat, serta para pelaku usaha, akan menjadikan Jambi semakin dinamis," jelas Indrawan.


Indrawan berharap program-program pelatihan, dukungan Balai Latihan Kerja, serta program-program insentif untuk Tenaga Kerja Mandiri (TKM) mendorong pertumbuhan ekonomi dan kreatifitas bisnis di Jambi dan sekitarnya.


"Saya berkomitmen mendampingi generasi muda Jambi tumbuh dengan ide-ide kreatifnya, serta tersambung dengan sirkulasi bisnis, jadi bisa sustain, berkesinambungan," ujarnya.


Sejalan dengan hal itu, Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kemenaker, Nora Kartika Setyaningrum menegaskan bahwa Kementerian Tenaga Kerja menyiapkan strategi-strategi khusus untuk tenaga kerja Indonesia, terutama pascapandemi. Ia menyebut sembilan lompatan strategi, sebagai desain penting dari Kemenaker.


"Kementerian Ketenagakerjaan telah mencanangkan sembilan lompatan strategi, yakni transformasi Balai Latihan Kerja (BLK); link and match ketenagakerjaan; pengembangan talenta muda; transformasi program perluasan kesempatan kerja; perluasan pasar kerja luar negeri; visi baru hubungan industrial; reformasi pengawasan ketenagakerjaan; pengembangan ekosistem digital ketenagakerjaan, dan; reformasi birokrasi.


"Lompatan strategi ini, khususnya pada lompatan kedua, yaitu Link and Match Ketenagajerjaan sesuai dengan acara ini diharapkan mampu memperkuat tenaga kerja muda Indonesia, sekaligus membuka peluang peningkatan produktifitas ekonomi serta resiliensi dari tenaga kerja muda negara kita," jelas Nora Kartika di agenda ini.


Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Bahari, menyampaikan betapa tenaga kerja sekarang ini pascapandemi harus menyesuaikan kondisi zaman. "Sekarang ini pascapandemi, tantangan dan peluangnya berbeda. Kita harus menyesuaikan, tenaga kerja, apalagi yang muda-muda, harus menyesuaiakan, siap dengan segala kondisi," ungkapnya.


Bahari menambahkan bahwa kondisi Jambi saat ini relatif stabil, dengan bermacam potensi yang bisa dikembangkan ke depan. "Jambi ini kan lengkap dalam hal opportunity. Kita punya wilayah perkebunan yang luas, sumber energi, juga ekonomi kreatif. Nah, anak-anak muda ini harus bisa menyesuaikan pascapandemi. Kita harus bersiap, ada ancaman resesi dan pergolakan ekonomi, maka semuanya harus dipersiapkan," terangnya.


Sebanyak seratus peserta yang hadir pada acara workshop ini terdiri dari Bursa Kerja Khusus Jambi, Universitas Jambi, UIN Jambi, Universitas Muhammadiyah Jambi, Universitas Batanghari dan kampus-kampus lain, serta perwakilan komunitas.


Editor: Kendi Setiawan