Nasional

Waketum: NU harus Senantiasa Berkontribusi untuk Republik

Sel, 16 Juni 2015 | 15:00 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) H Asad Said Ali menegaskan, NU harus senantiasa berkontribusi untuk republik ini. <>

"Indonesia ialah negara kita-kita," ujar Kiai Asad pada pembukaan "Workshop Penguatan Jaringan Anti Radikalisme di Dunia Muda untuk Ulama Muda", Senin (15/6) malam.

Pada kegiatan berlangsung di Jakarta itu, H As’ad mengaku bangga Indonesia memiliki Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN). 

"Kita lawan teror! Kalian panglimanya, kalian yang bisa melawan mereka. NU hancur NKRI hancur, dan sebaliknya," ujar dia pada kegiatan dihadiri puluhan ulama muda dari berbagai daerah di Indonesia itu.

Kalau kita bermimpi, demikian Kiai Asad memotivasi, maka itu akan menjadi kenyataan.

"Nawaitu (niat) kegiatan ini jelas, menjaga negara, selamat berjuang. 

Jihad di masa kontemporer ini bukan berani mati di jalan Allah, tapi berani hidup di jalan Allah," ujar dia.

Indonesia, imbuh As’ad, merupakan satu-satunya di dunia yang bisa mengawinkan Islam dengan negara yang moderat. Judi, contohnya, tidak boleh secara Islam. Di Indonesia hal tersebut juga sama, judi tidak boleh, aturan itu diterapkan, artinya, hukum Islam diterima di Indonesia. 

Sementara itu Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir mengatakan negara dan NU harus hadir untuk menangkal radikalisme.

"Sebagian besar yang terpengaruh radikalisme ialah anak muda. Merela belajar dari internet, namun yang di dapat bukan pengetahuan keagamaan, namun justru hasutan dan kebencian," ujar Sestama BNPT.

BNPT, ujar Mayjen Abdul Rahman Kadir menambahkan, merasa senang karena mempunyai teman dalam menghadang radikalisme.

"Negara harus hadir untuk menghadang radikalisme. Dan yang membuat bangga, BNPT tidak sendiri. Malam ini kita merasa 

NU sehati dengan kita membangun komunikasi dan jaringan anti radikalisme," papar dia.

Mayjen Abdul Rahman Kadir melanjutkan, ulama muda NU ialah generasi nyata Indonesia.

"Estafet tanggung jawab untuk menjaga NKRI ada di tangan ulama muda NU untuk menghadang radikalisme. Ulama NU telah berkiprah bagi Indonesia. Ayo bersama kita bendung arus radikalisme. Ulama muda NU harus memberikan wawasan kebangsaan, menyebarkan Islam Rahmatan lil 'Alamin," ujar dia lagi. (Gatot Arifianto/Mukafi Niam)