Nasional

Wakili Indonesia, MA Al-Hikmah 2 Brebes Sabet Juara di Ajang Debat Bahasa Arab Internasional

Sel, 5 September 2023 | 16:00 WIB

Wakili Indonesia, MA Al-Hikmah 2 Brebes Sabet Juara di Ajang Debat Bahasa Arab Internasional

MA Al-Hikmah 2 Brebes menyabet juara kedua dalam ajang International School Debating Championship (ISDC) yang diselenggarakan di Education City, Doha, Qatar pada Sabtu-Senin (2-4/9/2023). (Foto: Dok MA Al-Hikmah 2).

Jakarta, NU Online 
Madrasah Aliyah (MA) Al-Hikmah 2, sekolah di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. MA Al-Hikmah 2 yang mewakili Indonesia berhasil menyabet juara kedua dalam International School Debating Championship (ISDC) yang diselenggarakan di Education City, Doha, Qatar 2-4 September 2023.

 

ISDC 2023 adalah kompetisi debat Bahasa Arab bergengsi di kancah internasional inisiasi Qatar Debate yang merupakan bagian dari Qatar Foundation.

 

Didampingi oleh guru lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Sutanto, tim debat yang terdiri dari empat siswa putra MAPK Al-Hikmah 2 yakni Ajid Maulana Izza (XII) asal Banyumas, Muhammad Alwannasif Al-Ghifary (XI) asal Jambi, Faqih Muhajir Al-Hamidy (XII) asal Purwakarta, Fauzul Mu’iz (XI) asal Pekalongan berangkat ke Qatar setelah lolos babak penyisihan yang digelar secara daring, 6–7 Mei 2023 lalu.

 

Kepala MA Al-Hikmah 2 Sulkhi Aziz mengaku bangga dan bersyukur atas torehan prestasi tim debat MA Al-Hikmah 2 yang berhasil menduduki posisi runner up dalam ajang ISDC 2023.

 

“Ini lagi euforia sekali saking senangnya. Dari semalam sudah senang sekali,” ungkap Sulkhi kepada NU Online, Selasa (5/9/2023).

 

Guru Bahasa Arab MA Al-Hikmah 2 yang juga mendampingi tim debat, Sutanto mengungkapkan, rasa syukur dan bangga atas kerja keras tim sehingga mampu memenangkan kompetisi dan mengibarkan bendera kebangsaan merah putih di ajang debat tersebut.

 

“Sangat senang dan bangga. Melihat bendera merah putih kita berkibar di kancah internasional itu betul-betul memberi kesan sangat luar biasa, lho. Saya kira ini susah dirasakan kecuali di moment-moment tertentu. Kita mungkin bergetar hatinya jika bulan Agustus melihat di mana-mana berkibar merah putih. Tapi sekali lagi, melihat bendera kita berkibar di kancah internasional tetap punya rasa tersendiri. Bangga, senang dan terharu,” ungkap dia.

 

Berhasil meraih prestasi dalam ajang ISDC 2023 bukanlah mudah. Tim debat MA Al-Hikmah 2 telah menyelesaikan rangkaian proses seleksi yang ketat sebelum akhirnya terbang ke ke Qatar sebagai representasi Indonesia. Terhitung sejak April 2023, tim debat mengikuti seleksi mulai dari tingkat nasional, regional Asia Tenggara, hingga pada September 2023 melanjutkan kompetisi debat di Qatar bersama dengan 16 negara lainnya.

 

“Perjalanan sampai di titik ini sebenarnya sudah dimulai sejak April lalu. Di bulan tersebut, kita seleksi nasional dan alhamdulillah lolos. Satu bulan kemudian kita mewakili Indonesia, dari 40 negara tersaring menjadi 16 negara dan alhamdulillah Indonesia yang diwakili oleh Malhikdua lolos juga. Waktu seleksi tersebut kita online via zoom. Nah, dari 16 negara tersebut kita masuk kategori non-native bersama Malaysia, Kazakhstan dan Singapore. Waktu itu kita peringkat kedua di bawah Malaysia,” tuturnya.

 

Pada babak semi final, Indonesia masuk kategori penutur Bahasa Asing/Arabic as Foreign Language (AFL) bersama Malaysia, Singapura, dan Kazakhstan. Meski begitu, para peserta non-native tersebut masih berpotensi bertanding dengan negara penutur asli/Native.

 

Pada babak pertama, Indonesia bertemu dengan Tunisia sebagai negara penutur asli. Tim Indonesia harus mengakui keunggulan tim Tunisia. Pada babak kedua dan ketiga, Indonesia berhasil mengalahkan tim Malaysia dan Singapura sehingga berhak maju ke final.

 

“Sampai di Doha, di pertandingan pertama itu diundi dengan undian tidak dibedakan antara native dan non-native. Di pertandingan pertama kita bertemu dengan Tunisia yang native dan tentu lebih fasih berbahasa Arab sehingga di pertandingan pertama itu kita kalah. Tapi, masih ada harapan karena ada 3 pertandingan, kalau pertandingan selanjutnya menang, bisa masuk final,” tutur dia.

 

Menurut Sulkhi, capaian tersebut merupakan batu loncatan bagi MA Al-Hikmah 2 untuk merealisasikan gagasan besar sekolah yakni berkah mendunia.

 

“Debat Qatar itu sebagai wasilah untuk menjalin silaturahmi kebangsaan secara global. Debat Qatar menjadi batu loncatan dari sebuah gagasan besar Malhikdua (MA Al-Hikmah 2) yang punya visi berkah mendunia. Berkah itu artinya kemampuan terbatas, kemampuan biasa, tetapi oleh Allah diberi keberuntungan seperti itu dan sifatnya global,” jabar Sulkhi.

 

Melalui ajang debat Qatar ini, lanjut Sulkhi, ke depannya silaturahim secara global antara MA Al-Hikmah 2 dengan berbagai lembaga pendidikan di seantero dunia, utamanya perwakilan negara yang mengikuti ajang ISDC 2023, dapat terjalin dan terwujud dengan baik.

 

“Jadi ke depan, saya berharap dapat menjalin komunikasi intens dengan para pihak salah satunya beberapa negara, saya mintakan coba komunikasi dengan Turki, Singapura, Malaysia, dari negara-negara lain yang memungkinkan dalam waktu dekat beberapa negara itu bisa kita kunjungi sebagai tindak lanjut dari silaturahim,” papar Sulkhi.

 

Melalui adanya ajang debat Qatar tersebut, Sulkhi menilai semakin memperjelas segmen kerja sama MA Al-Hikmah 2 yang akan dilakukan, khususnya terkait peningkatan mutunya pendidikan.

 

“Dan itu akan kelihatan sudah seberapa jauh proses yang dilakukan malhikdua dalam rangka mengejar mimpi dan visi, unggul dalam berprestasi, kokoh dalam beragama, terampil dalam hidup, dan berkebhinekaan global. Ini menjadi visi besar Malhikdua,” tuturnya.

 

“Harapannya akan terjadi sharing terkait dengan bagaimana mengelola lembaga pendidikan agar menghasilkan lulusan yang bermutu, bagaimana upaya peningkatan di masing masing tempat itu sehingga nanti bisa kita adopsi dan kita bawa ke lembaga pendidikan di MA Al- Hikmah 2,” tutup dia.