Nasional

Wapres Ma’ruf Amin: Islamophobia Lahir dari Kesalahpahaman Segelintir Orang

Rab, 26 Januari 2022 | 19:30 WIB

Wapres Ma’ruf Amin: Islamophobia Lahir dari Kesalahpahaman Segelintir Orang

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa islamophobia muncul akibat kesalahpahaman segelintir orang, mengatasnamakan Islam dengan representasi yang jauh dari nilai-nilai rahmahtan lil ‘alamin.

 

"Islamophobia ini akibat dari perbuatan generalisasi sekelompok kecil orang yang mengatasnamakan Islam. Padahal sesungguhnya mereka itu bukan representasi umat Islam dan bukan cerminan dari ajaran Islam," katanya saat menyampaikan sambutan di Seminar Internasional bertajuk Membangun Kerja Sama Internasional untuk Menguatkan Komitmen dan Praktik Islam Rahmatan Lil 'Alamin di Dunia, Selasa (25/1/2022).

 

Hal itu disayangkan karena sebagai agama dengan penganut terbanyak kedua di dunia Islam oleh sekelompok orang tidak bertanggungjawab dimanfaatkan untuk menebar ajaran-ajaran ektremis. Akibatnya, tak jarang umat Islam mendapatkan perlakuan diskriminatif dan rasialis akibat islamophobia tersebut.

 

"Citra Islam yang mulia telah dirampas oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam untuk membenarkan kekerasan yang dilakukannya," tutur Musytasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

 

Citra Islam pada dasarnya adala damai dan toleran. Oleh karena itu, ia meminta kepada umat Muslim untuk bergotong royong menyelesaikan kesalahpahaman tersebut dengan menyuguhkan cerminan Islam yang ramah dan bersahabat.

 

"Maka kita sebagai umat Islam bersama-sama memikul pekerjaan besar untuk menjadi cerminan Islam yang moderat, bersahabat dan toleran. Tidak hanya itu, kita juga harus menjadi umat Islam yang maju dan berdaya," pinta Kiai Ma’ruf.

 

Sebagai informasi, kegiatan seminar internasional ini berlangsung selama tiga hari, dari 25-27 Januari 2022. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)  dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammadiyah, serta didukung juga oleh KBRI di Tunisia, Pakistan dan Malaysia.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan