Internasional

Perkuat Ajaran Moderat, Infid Gelar Seminar Internasional

Sel, 25 Januari 2022 | 18:30 WIB

Perkuat Ajaran Moderat, Infid Gelar Seminar Internasional

Wapres RI KH Ma'ruf Amin menghadiri seminar internasional INFID. (Foto: tangkapan layar)

Jakarta, NU Online
International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menggelar seminar internasional bertajuk, ‘Membangun Kerja Sama Internasional untuk Menguatkan Komitmen dan Praktik Islam Rahmatan Lil 'Alamin di Dunia’, pada Selasa, 25 Januari 2022.

 

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin berpandangan, seminar yang mengusung ajaran-ajaran perdamaian itu strategis di tengah tantangan zaman saat ini. Pasalnya, lslam telah membangun paradigma yang sangat monumental, abadi dan universal dengan menghadirkan konsep Islam rahmatan lil ‘alamin yang ramah terhadap semua ciptaan Tuhan.

 

“Tajuk ini saya pandang strategis dan tepat waktu karena kerja sama dunia Islam mutlak diperlukan mengingat tantangan yang dihadapi untuk penguatan komitmen dan praktiknya tidak ringan,” kata Kiai Ma’ruf dalam pidato pembukaan acara Seminar tersebut.

 

Ia juga mengatakan, sebagai agama mayoritas dengan penganut terbanyak kedua di dunia, Islam diperkirakan akan menjadi agama yang berkekuatan di dunia pada akhir abad ini.

 

“Umat muslim diperkirakan akan menjadi penganut agama terbanyak di dunia pada akhir abad ini. Dan saat ini, Indonesia adalah rumah bagi populasi muslim terbesar di dunia,” katanya lagi.

 

Namun, ia juga menyayangkan, lantaran di sisi lain masih banyak pihak yang justru mengidentikkan Islam dengan ekstremisme dan kekerasan. Citra Islam yang mulia telah dirampas oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam untuk membenarkan kekerasan yang dilakukannya.

 

Akibatnya, lanjut dia, terjadi islamophobia yang saat ini marak di berbagai belahan dunia.  Tak jarang, umat Islam mendapatkan perlakuan diskriminatif dan rasialis akibat islamophobia.

 

“Islamophobia ini muncul  akibat kesalahpahaman terhadap Islam serta generalisasi terhadap perbuatan sekelompok kecil orang yang mengatasnamakan Islam. Padahal sesungguhnya mereka itu bukan representasi umat Islam dan bukan cerminan dari ajaran Islam,” terang Kiai Ma’ruf.

 

Oleh karena itu, ia mengajak kepada umat Muslim untuk bergotongg royong menyelesaikan kesalahpahaman tersebut dengan menyuguhkan cerminan Islam yang ramah dan bersahabat.

 

“Maka kita sebagai umat Islam bersama-sama memikul pekerjaan besar untuk menjadi cerminan Islam yang moderat, bersahabat dan toleran. Tidak hanya itu, kita juga harus menjadi umat Islam yang maju dan berdaya,” ajaknya.

 

Seminar yang diadakan selama tiga hari ke depan itu menghadirkan pula tokoh-tokoh pejabat dan pemuka agama, antara lain: Menteri Agama Republik Indonesia, KH Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH Haedar Nashir.

 

Para Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Tunisia, dan Malaysia, Duta Besar Pakistan, Duta Besar Malaysia, dan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi