Nasional

Warga Mengeluh Pertalite Dinilai Lebih Boros setelah Naik Harga, Ini Kata Pengamat Migas

Sen, 26 September 2022 | 12:15 WIB

Warga Mengeluh Pertalite Dinilai Lebih Boros setelah Naik Harga, Ini Kata Pengamat Migas

Pengamat Migas M Kholid Syerazi. (Foto: Facebook M Kholid Syerazi)

Jakarta, NU Online 
Akhir-akhir ini warga mengeluhkan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite cenderung lebih boros. Hal itu dialami warga setelah BBM RON 90 tersebut mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 per liter. Tapi apa benar demikian?


Pengamat Migas M Kholid Syerazi mengatakan, nilai oktan yang terkandung dalam pertalite cenderung rendah dan membuat pembakaran tidak sempurna. Hal itu akan semakin terasa jika sebelumnya konsumen menggunakan pertamax. 


“Soal boros, oktan rendah memang membuat pembakaran jadi kurang sempurna. Terlebih jika seseorang sebelumnya menggunakan bahan bakar pertamax dan kemudian berganti pertalite, maka hal ini akan terasa,” kata Kholid, kepada NU Online, Senin (26/9/2022).


Namun, jika sebelumnya menggunakan pertalite seharusnya tidak ada perubahan apapun. Terkait dengan banyaknya keluhan warga, ia mengimbau untuk tetap berpikir positif dan tidak melebih-lebihkan prasangka.


“Intinya, kalau dia menggunakan pertalite sampai sekarang harusnya gak ada perubahan. Itu sekadar dampak dari sentimen negatif kenaikan harga BBM. Soal RON kan selalu dikalibrasi,” jelas dia.


Pertamina harus membuktikan

Menurut salah seorang pengurus Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Amrullah Hakim, jika memang tidak ada perubahan standar dam mutu dalam kandungan pertalite maka Pertamina harus membuktikan itu melalui pemeriksaan lapangan. 


“Memang Pertamina harus bisa membuktikan bahwa tidak ada penurunan mutu pertalite yang disediakan oleh Pertamina, jadi sudah tidak seperti standardnya,” terang Amrullah.


Terlepas dari itu, menurutnya, ada banyak faktor yang membuat BBM pada kendaraan jadi boros. Salah satunya adalah ketika pengendara menerapkan gaya agresif, atau kondisi jalanan yang macet.


“Dari sisi pengguna, bisa jadi ada kontribusi, misal kondisi kendaraan, cara mengemudi yang start and go, dan kondisi jalanan yang lebih macet,” tutur dia.


Keluhan warga pertalite boros

Keluhan mengenai kondisi pertalite yang dirasa semakin boros diluapkan masyarakat lewat unggahan di media sosial (Medsos), contohnya di twitter. 


Akun twitter @NazriIdza mengeluhkan bahwa sejak harganya naik ia harus membeli pertalite lebih banyak untuk jarak tempuh yang sama. 


“Gak ada yg sadar apa ya, pake pertalite makin boros, sebelum naik, pp rumah kantor isi 2.4 L bisa buat harai. Lah ini isi yang sama, jarak yg sama cuma p sehari??” cuit akun tersebut. 


Ada pula netizen yang membandingkan kualitas BBM yang dijual Pertamina dan Vivo. Menurutnya, meski harga di Vivo lebih tinggi namun kualitas bensin di Vivo lebih baik dari pertamina yang mutu dan standarnya kini dirasa semakin menurun. 


“Ini bukan iklan ya, tapi beli bensin di vivo walaupun beda harga Rp 900, kualitasnya lebih bagus dari pada pertalite pertamina yang sudah turun kualitas,” tulis akun @hendyhandahani dalam cuitan twitternya.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syamsul Arifin